Jumat, 28 Juni 2019

3 Hari 2 Malam Menyelusuri Wisata Jember

Keliling Jember
"Di Jember ada apa?"

"Ke Jember enaknya wisata kemana aja?"

Banyak kawan-kawan yang sering bertanya kota yang masuk dalam kawasan ujung timurnya Pulau Jawa bersama Situbondo dan Banyuwangi.  Jember sejak dahulu hingga sekarang menjadi daerah pilihan para pendatang, hanya saja pada setiap era punya alasan berbeda. Dahulu mungkin berdatangan ke Jember karena tertarik dengan hamparan tanah luas untuk berkebun, kini Jember menjadi salah satu kota Pelajar yang mempunyai daya tarik wisata baik wisata alam, budaya, kuliner, dan pendidikan.

Ini kali kedua, saya pergi ke Jember untuk berlibur. Kali ini benar-benar terasa menyelusuri jember dari ujung selatan dan ke utara Jember, semacam puisi yang dibacakan Cinta dalam film AADC, “Atau aku harus lari ke hutan belok ke pantai?”. Tempat yang saya kunjungi bersama kawan-kawan blogger Jember Seuger, blogger berbagai kota dan Dinas Pariwisata Kabupaten Jember ini memang melintang menyelusuri hutan, pantai, hutan lagi lalu kembali ke Kota.

Warung Kembang Jember
Sebelum memulai perjalanan 3 hari 2 malam, kami mampir makan siang di Warung Kembang. Warung yang terletak sangat strategis menurut saya, di pinggir jalan menuju ke arah Puslit Kopi dan Kakao juga daerah wisata di selatan Jember seperti Pantai Papuma, Watu Ulo dan Payangan. Warung Kembang mempunyai lokasi parkir yang cukup luas, ruang makan yang dapat menampung banyak tamu. Makanannya pun saya rasa enak, terutama sayur dan sambalnya. Kalau saya ke Jember lagi mungkin akan makan siang ke Warung Kembang lagi. Setelah makan kami memulai perjalanan keliling Jember dengan tujuan destinasi wisata yang menarik ini.

1. Pusat Penelitian Kopi dan Kakao (Puslit Koka) Indonesia.
Terletak di Desa Nogosari, Kecamatan Rambipuji, tidak jauh sekitar 30 menit dari Kota Jember atau lebih tepatnya di dalam perkebunan Renteng  yang merupakan bagian dari PT Perkebunan Nusantara XII (PTPN XII). Datang ke Puslit Kakao dan Kopi ini seru loh, karena kita bisa melakukan wisata pendidikan yaitu belajar tentang proses pembuatan coklat  yang biasa kota makan dari buah tanaman Kakao juga proses pembuatan kopi. Belum lagi ada wahana keliling perkebunan kopi, kakao dan karet menggunakan kereta kayu. Terdapat juga bangku-bangku di bawah tegakan pohon dan taman bermain yang bisa digunakan untuk menyantap makanan yang dibawa dari rumah atau di beli di dalam puslit Kakao dan Kopi.
Hal yang berkesan dari kunjungan ke Puslit Kopi dan Kakao ini adalah adanya pusat oleh-oleh yang produknya berupa kopi dan coklat yang diproduksi mandiri oleh Puslit. Harga oleh-oleh coklat dan kopinya pun terjangkau. Dijamin kalian ga bakal kecewa sama cita rasa coklat olahan Puslit ini. Sampai saat ini saya masih ketagihan dengan coklat dari sana.
Cerita Lengkap tentang Pusat Penelitian Kopi dan Kakao bisa dibaca di sini : Belajar tentang Coklat di Pusat Kopi dan Kakao, Jember

2. Pantai Papuma (Tanjung Papuma).
Pemandangan Pantai Papuma dari ketinggian Pagi Hari
Pantai Papuma, singkatan dari Pantai Pasir Putih Malikan yang berada di selatan Jember. Pantai ini sudah terkenal sekali sejak dulu karena mempunyai batuan karang yang eksotis yang berada di sisi pojok kanan pantai. Kita bisa melihat karang-karang tersebut dengan naik bukit bernama Siti Hinggil. Dari karang-karang yang ada, Karang Kajang paling terkenal karena bentuknya yang segitiga, meruncing ke atas dan paling tinggi. Formasi karang pantai Papuma sering diabadikan indah oleh kalangan fotografer dengan teknik lowspeed yang menyebabkan air yang menabrak formasi batuan karang terlihat lembut seperti kapas.
foto teknik slowspeed Karang Kajang, Papuma
Kami datang sore hari dan rencananya ingin menyaksikan senja dari spot bukit Siti Hinggil. Sayangnya sorenya mendung jadi tidak tampak suasanya kemerahan saat senja karena tertutup kabut dan awan mendung. Namun keeksotisan dan keindahan karang pantai Papuma tetap indah. Kami menginap di penginapan milik Perhutani yang letaknya berada di pinggir pantai Papuma karena akan menyaksikan aktivitas pagi nelayan dan keindahan matahari terbit pantai Tanjung Papuma. Untungnya pagi cerah dan juga ada para nelayan yang menurunkan hasil melautnya di pantai Papuma.

3. Waton (Watu Ulo Pegon)
Pegon, Gerobak Sapi dari Jember
Budaya lahir dari kebiasaan. Jember juga bagian dari wilayah Jawa dan masyarakatnya pun dari masyarakat Jawa dari berbagai daerah. Setiap setelah lebaran, masyarakat Jawa mengenal adanya Hari Lebaran Ketupat yang diadakan hari H+7 setelah Hari Raya Idul Fitri. Masyarakat Jember terutama di sekitar daerah Watuulo hingga Ambulu mempunyai kebiasaan berkumpul dengan saudara-saudara di tempat wisata dan menyantap ketupat opor atau makanan lain yang mereka siapkan dari Rumah pada Hari Lebaran Ketupat. Dari dulu keberadaan transportasi masih belum modern, mereka menggunakan Gerobak yang di kendarai oleh sapi. Kendaraan tersebut disebut Pegon. Pada saat ini pun keberadaan Pegon masih terus eksis, apalagi Pemda Kabupaten Jember mendukung kelestarian Pegon ini dengan mengadakan  Festival Waton (Watu Ulo Pegon) yang diadakan setelah Hari Raya Idul Fitri. Adanya festival ini juga menjadi Daya Tarik tersendiri untuk para wisatawan dari berbagai Kota atau mungkin Mancanegara yang antusias ingin mengenal Pegon.

Tentang acara Tradisi Pegon ini selengkapnya bisa dibaca di tulisan ini : Pantai Watu Ulo Dan Budaya Tradisi Pegon

4. Wisata Agro Kebun Kopi Rayap
Lorong Jalan Hutan Perkebunan Kopi Rayap
Terletak disebelah utara Kota Jember, di sekitar gunung Argopuro tepatnya di Dusun Darungan, Desa Kemuning Lor, Kecamatan Arjasa, Kabupaten Jember. Sama seperti Puslit Kakao dan Kopi. Wisata Agro Kebun Kopi Rayap ini merupakan bagian dari PTPN XII yang terkenal akan produksi kopi robustanya. Kopi Robusta olahan Afdeling Rayap ini sudah diekspor ke Cina dan Amerika. Mengunjungi Agro Wisata Kebun Kopi Rayap ini selain kita bisa menikmati suasana alam perkebunan PTPN XII juga bisa belajar tentang pengelolaan kopi robusta dari pengelolaan yang menarik adalah tes citarasa kopi yang menjadi pengetahuan baru saya kali ini.
Villa di Perkebunan Kopi Rayap
Terdapat Villa dengan arsitektur kolonial belanda masa itu. Rumah tersebut dulunya adalah rumah dinas dari kepala afdeling rayap namun sekarang beralih fungsi menjadi penginapan yang bisa di sewa dengan harga yang terjangkau. Karena 1 kamar bisa di isi maksimal 8 orang saya rasa Villa Koffie Rayap ini cocok sekali untuk acara reunian atau malam keakraban yang diadakan oleh organisasi atau kegiatan mahasiswa.

5. Puncak Rembangan
Pemandangan Pagi di Puncak Rembangan
Wisata yang sudah lama terkenal, Puncak Rembangan tidak banyak berubah. Walaupun begitu Puncak Rembangan masih dianggap anak mudah tempat wisata jember yang hits, terlihat banyak wisatawan lokal untuk sekedar berenang di kolam renangnya, menikmati suasana pegunungan atau sekedar nongkrong di Kafe Rembangan yang harga makanannya terjangkau dan enak menurut saya. Kami datang sore hari dan langit sudah mulai gelap, sehingga pemandangan tidak terlalu terlihat jelas. Untungnya kami menginap di Rembangan sehingga esok paginya bisa menikmati suasana pagi hari di Puncak Rembangan. Dari Puncak Rembangan kita bisa gemerlap lampu kota Jember dan Gunung Raung dari kejauhan. Jika berjalan jalan batu di belakang Hotel Rembangannya bisa melihat pemandangan Gunung Argopuro dengan perkebunan kopi disekitarnya.

6. Museum Tembakau dan Perpustakaannya
Museum Tembakau Kota Jember
Di kota Jember terdapat Museum Menarik yang ada di dalam komplek perkantoran UPT. Pengujian Sertifikasi Mutu Barang Disperindag Provinsi Jatim. Sesuai dengan namanya, Museum Tembakau Jember berisikan tentang segala hal tentang Tembakau, mulai dari asal muasal tembakau hingga persebaran tembakau di Indonesia. Menariknya ternyata saya baru mengetahui ada manfaat lain dari tembakau selain untuk rokok yaitu sebagai parfum, minyak atsiri, sabun, dan bahan pestisida. Di lantai kedua museum terdapat perpustakaan yang menyediakan buku-buku pengetahuan umum juga buku-buku tentang tembakau. Baik perpus dan museumnya interiornya bagus sekali sehingga tidak membosankan untuk foto-foto disana.

7. Bin Cigar Factory
Pabrik Cerutu di Jember, Boss Image Nusantara (BIN) Cigar Factory
Terkenal dengan Kabupaten penghasil Tembakau yang memiliki cita rasa enak, Jember juga mempunyai Cerutu yang tidak kalah terkenalnya. Cerutu tersebut dibuat di BIN Cigar Factory yang letaknya tidak jauh dari pusat Kota Jember tepatnya di Jl. Brawijaya No.3, Krajan, Jubung, Sukorambi, Kabupaten Jember. Cerutu Produksi BIN Cigar ini sudah melalang buana memasuki pasar Cina, Jepang, Turki, Polandia, Malaysia, Amerika dan Siprus namun tidak terlalu terkenal di negeri sendiri. Padahal menurut para penikmat tembakau, Cigar produksi BIN ini mempunyai rasa yang khas. Harga Cerutu Produksi pun beragam, dari harga pukuhan ribu hingga jutaan tergantung kualitas dan citarasa cerutu tersebut. Mengunjungi Bin Cigar Factory, juga bisa melihat pembelajaran mengenai cara pengelolaan Tembakau mulai dari memilih daun yang baik, menggulung daun, hingga ke proses pengepakan. Jika kalian ahli hisap, kalian juga bisa membeli oleh-oleh cerutu untuk dicoba.

8. Pecel Gudeg Lumintu.
Penampakan Pecel Gudeg Lumintu
Perjalanan 3 hari 2 malam Keliling Jember ditutup dengan makan siang Pecel Gudeg Lumintu, salah satu kuliner legendaris Jember yang sudah ada sejak tahun 1975. Namun sebelumnya Pecel Gudeg Lumintu ini sudah berjualan di Bondowoso sejak tahun 1968. Pecel Gudeg Lumintu buka mulai jam 6 pagi biasanya setelah jam makan siang sekitar jam 12 lebih sudah ramai dan berdatangan bahkan bisa saja sudah habis terjual. Spesialnya Pecel Gudeg Lumintu ini menurut saya adalah gudegnya yang gurih dan tidak semanis Gudeg asal kota Jogja. Saya sempat bertanya kepada salah satu pelanggan yang sudah agak sepuh, dia bilang sejak dulu beli pecel lumintu, cita rasa belum pernah berubah. Kalian yang sedang berkunjung ke Jember wajib nyobain Pecel Gudeg Lumintu ini yang letaknya masih di sekitaran Kota Jember.
Selengkapnya tentang Pecel Gudeg Lumintu bisa baca tulisan ini : Kuliner Jember Pecel Gudeg Lumintu


Foto Keluarga Bani Lumintu :D
Ada pertemuan, ada perpisahan. Selesainya makan siang di Pecel Gudeg Lumintu, mau tidak mau teman-teman harus kembali ke kehidupan nyata setelah bersama 3 hari berkeliling Jember. Secara garis besar memang Jember sangat menarik baik wisata alamnya, wisata kulinernya, wisata budayanya, wisata pendidikan terutama wisata pendidikan coklat, kopi dan tembakau yang sudah siap menyambut para wisatawan. Saya harap Pariwisata Jember berkembang dengan senatural mungkin sesuai Tagline Kabupaten Jember, Naturally Jember

Video 3 hari 2 malam di Jember bisa dilihat disini


5 komentar:

  1. acara Waton itu bener-bener menakjubkan pecah banget antusiasnya.... makasih sudah berkunjung ke Jember mas, semoga bisa bertemu lagi di lain kesempatan

    BalasHapus
  2. Seru abis acaranya..

    Seneng juga bisa ikutan..

    Yg terakhir paling oke ya. ..

    Bani Lumintu, hahaa

    BalasHapus
  3. Wah, langsung tamat ceritanya nih, udah sampai di hari terakhir saat perpisahan Bani Lumintu. Hikss, jadi kangen Jember lagi.

    BalasHapus
  4. 3 hari 2 malam yang sangat berkesan ya, Lan? Pantai Papuma keren banget memang, jadi pengin ke sana lagi. Makanan di Jember juga uenak, terutama olahan ikan. Enggak puas ya kalau cuma cuma sebentar ke Jember, mesti nambah lagi biar bisa ke pantai lainnya.

    BalasHapus
  5. 3 hari 2 malam berakhir begitu cepat ya mas. Belum cukup buat menelusuri tempat eksotis di Jember

    BalasHapus

Whatsapp Button works on Mobile Device only

Start typing and press Enter to search