Rabu, 04 Mei 2016

Menelusuri Lembah Mangunan, Imogiri, Bantul


Mangunan, terkenal dengan puncaknya yang menyajikan kabut syahdu layaknya hamparan awan yang bisa kita liat di puncak-puncak gunung namun hanya bisa dilihat pada musim penghujan dengan tips yang sudah pernah saya tulis sebelumnya (Baca : Tips melihat HamparanAwan di Kebun Buah Mangunan). Saat ini mulai memasuki Musim Kemarau, Mangunan juga tampak elok dengan pemandangan lembah yang menawan, pemandangan lekukan sungai Oyo berbentuk huruf S. Pemandangan suasana pedesaan yang asri dan jembatan gantung berwarna kuning, yang sering sekali terdengar suaranya ketika ada yang motor yang melintasinya. Saya pun tertarik turun untuk melihat lebih jauh dan lebih dekat seperti apa lembah mangunan.

Rute Menuju Lembah Mangunan

Saya berangkat agak siang sekitar jam 8 pagi menuju lembah Mangunan, diperjalanan saya sempatkan mampir makan dulu mengingat perut sudah minta jatah hehe. Saya berangkat dari Jogja dengan rute awal hampir sama dengan menuju Puncak Kebun Buah Mangunan. Rute menuju lembah  mangunan dari Jogja cukup mudah kok. Kota Jogja – Bangjo Terminal Giwangan – Lurus ke Jalan Raya Imogiri Timur – Ikuti Jalan Imogiri Timur – Mentok di pasar Imogiri ambil kiri melintasi pasar – pertigaan yang lurus ke makam raja-raja Imogiri kalian ambil kanan seperti halnya menuju ke kebun buah namun setelah itu sebelum jalan menanjak hutan-hutan ada pertigaan, kalian ambil kanan  lalu ikuti jalan besar tersebut sampai di pertigaan desa Banyusumurup ambil kanan, ikuti jalan tersebut sampai mentok pertigaan ambil kiri, ikuti jalan tersebut akan sampai di tepian sungai Oya.

Penting : mulai belok kanan di pertigaan sebelum jalan menanjak jangan malu bertanya  kepada warga setempat jika kalian bingung diperjalanan , karena jalan disini banyak persimpangan jalan desa. Jika bertanya coba tanya dengan kata kunci Jembatan Gantung Selopamioro, Dusun Wunut, Desa Sriharjo.
Perjalanan menyelusuri Lembah Mangunan
Pemandangan Lembah Mangunan
Perjalanan di jalan desa di lembah mangunan ini cukup asri, nyaman dengan suasana pedesaan yang saya bilang bisa merefresh otak yang mulai jenuh dengan keseharian, Sapalah warga yang kita temui diperjalanan, mampir sebentar jika mereka mempersilahkan mampir ngobrol di depan rumahnya. Rombongan anak sekolah berpakaian olahraga sehabis melakukan jalan sehat atau olahraga tertentu dan hendak menyebrang sungai kembali ke sekolahnya. Jika musim kemarau, debit sungai Oya agak berkurang jadi jika malas karena cukup jauh memutar melewati jembatah gantung yang merupakan jembatan satu-satunya disana. Lanjut menyelusuri lembah mangunan, sampailah dimana kita bisa melihat pemandangan bukit-bukit yang membentengi lembah mangunan dengan begitu gagah. Terlihat puncak mangunan dari jauh dan sekilas orang yang lagi foto-foto (kayaknya :p). Suasana asri selain lembahnya ketika melihat area persawahan berundak-undak menaiki bukit mangunan tersebut dan berhenti di Jembatan Gantung.

Jembatan Gantungnya
Memandikan Sapi
Sebelum melihat-lihat  dan bermain di sekitar sungai dan area jembatan gantung, parkirlah kendaraan anda di tempat yang disediakan secara rapih agar  tidak mengganggu jalur transportasi di desa tersebut. Jembatan gantung ini merupakan jembatan satu-satunya yang menghubungkan Desa Sri Harjo dengan Desa Selopamioro. Untuk bermain ditepian sungai, kita harus menyebrangi jembatan dulu karena di sisi sebrang terdapat endapan pasir sungai yang kering sehingga kita bisa bermain dengan leluasa. Saat saya datang kesana sekitar jam 10an, terdapat keluarga kecil (bapak-ibu dan anak yg baru pulang sekolah) sedang memandakan sapi mereka di sungai. Kehadiran saya untungnya tidak menganggu aktivitas mereka sampai diijinkan mengabadikan aktivitas mereka. Mungkin mereka adalah salah satu potret kehidupan di sekitar lembah mangunan.  Air sungai yang terlihat hijau bukan berarti kotor, hanya saja karakteristik sungai yang mengalir di daerah karst. Satu lagi karakteristik sungai daerah karst adalah adanya palung-palung sungai, jadi lebih baik hindari bermain air di sungai Oyo. Nikmati saja pemandangan dan suasananya dan jangan lupa sampah jajanan kalian di bawa pulang atau dibuang ketempat sampah yang ada.

Tertarik mengunjungi Lembah Mangunan kan :)

Lembah Mangunan dari Puncak Kebun Buah Mangunan


6 komentar:

  1. foto tanggule tahun kapan kak?
    udah longsor loh :3

    BalasHapus
    Balasan
    1. pas udah di benerin sehabis longsor kak :)..moso longsor lagi cepet amat :|

      Hapus
  2. lho mangunan jebulnya dr jembatan gantung selopamioro deket toh?? wah dulu gak mampir :(

    BalasHapus
    Balasan
    1. searah sepulang dari mangunan klo mau balik ke Jogja via Jalan Imogiri Timur :)

      Hapus
  3. waaaaaaaah di Bantul ternyata ada beginian. nice share bro

    BalasHapus
  4. Kalau hari libur sama weekend, seringkali jembatan gantung alih fungsi menjadi tempat poto-poto.
    Ah, baruu aja ada niatan nulis tentang selopamioro mas :)

    BalasHapus

Whatsapp Button works on Mobile Device only

Start typing and press Enter to search