Nasi Jamblang Bu Fitri Cirebon: Kuliner Malam Legendaris dengan Lauk Lengkap
Sejarah Nasi Jamblang
Nasi Jamblang sudah hadir sejak tahun 1847. Awalnya bukan untuk dijual, melainkan sebagai bentuk sedekah untuk buruh Pabrik Gula Gempol di Palimanan dari pasangan suami istri Abdul Latief dan Tan Piaw Lung atau yang dikenal sebagai Mbah Pulung.
Ciri khas nasi ini adalah dibungkus dengan daun jati, bukan kertas atau plastik. Daun jati membuat nasi tetap pulen, beraroma khas, dan lebih tahan lama.
Nasi Jamblang Bu Fitri
Salah satu warung yang populer adalah Nasi Jamblang Bu Fitri. Warung ini bukanlah pemain baru—banyak pelanggan yang sudah berlangganan sejak masih sekolah dasar hingga kini beranjak kuliah.
Warung Bu Fitri buka malam hari mulai pukul 18.00 hingga dini hari. Cocok untuk kamu yang lapar tengah malam setelah jalan-jalan di Kota Cirebon.
Pengalaman Menyantap

-
Cumi hitam
-
Paru goreng
-
Semur daging
-
Ayam goreng
-
Perkedel
-
Telur berbagai olahan
-
Sate kerang dan sate usus
-
Ikan tongkol
-
Sambal goreng khas nasi jamblang
Tipsnya: ambil lauk secukupnya agar tidak kaget saat membayar, karena harga tergantung banyaknya lauk.
Dengan 2 porsi nasi daun jati, cumi hitam, perkedel, tahu, tempe, dan sambal goreng, total harga sekitar Rp30.000 termasuk minuman—cukup terjangkau untuk porsi kenyang dan rasa yang autentik.
Suasana Warung
suasana h+3 lebaran.. Ruameee |
Pengunjung bisa memilih makan di meja panjang penuh lauk, kursi plastik dan kayu, atau lesehan dengan tikar yang disediakan. Jika ingin merasakan nuansa kota, duduk di luar sambil menikmati suasana malam Cirebon adalah pilihan yang pas.
Penutup
Jika kamu mencari kuliner malam yang legendaris di Cirebon, Nasi Jamblang Bu Fitri adalah pilihan tepat. Lauk beragam, nasi beraroma daun jati, harga terjangkau, dan suasana meriah malam hari membuat pengalaman kuliner ini sulit dilupakan.
Posting Komentar