Jumat, 28 Juli 2023

Toko Roti Sentral, Jember - Toko Roti Tertua Di Jember Sejak Tahun 1928

Toko Roti Sentral, Toko Roti Legendaris Jember

Jalan kaki di sekitar alun-alun kota Jember ke kawasan Jompo, sebutan warga Jember menyebut Kawasan kota tua di sekitar Alun-Alun Jember. Sesaat tercium semerbak aroma roti diantara polusi udara jalanan Jember. Aroma tersebut berasal dari toko sebuah toko roti dengan tampilan lawas. Berwarna biru kusam dan kuning. Toko tersebut bernama Toko Roti Sentral. Sebuah Toko Roti tertua di Jember yang sudah ada sejak tahun 1928.


Seorang kakek berkacamata hitam, menyambut saya dengan ramah ketika memasuki Toko Roti Sentral, beliau bernama Tee San Tiong. Beliau menceritakan kalau toko roti ini sudah berjualan sejak tahun 1928. Toko roti tertua di Jember ini didirikan oleh Oen Hwa Nio yang merupakan orang tua dari Beliau. Sekilas saya melihat foto hitam putih yang berada di tengah-tengah lemari lawas. Ternyata foto tersebut adalah Ibu Oen Hwa Nio.


Bapak Tee San Tiong

Sejak awal berdiri, Toko Roti Sentral yang disukai oleh orang-orang Belanda yang ada di Jember dan Banyuwangi. Orang-orang Belanda yang bekerja Pabrik Gula Semboro, Pabrik Gula Gunungsari, Pabrik Gula Jatiroto bahkan perkebunan yang ada di Glenmoore dan Kalibaru, Banyuwangi pun menjadi pelanggan setia Toko Roti Sentral ini.


Pembeli Roti Sentral dio Jember

Pengiriman Roti Tawar dari Toko Sentral ini dilakukan oleh Jawatan Pos (sebutan dari PT. Pos Indonesia) jaman Belanda. Roti-roti tersebut di jemput oleh mobil transportasi Jawatan Pos tersebut dan dikirim menuju daerah tujuan pemesan roti tawar sentral tersebut.


Hingga hampir 100 tahun, Toko Roti Sentral masih berjualan roti dan mungkin jumlah roti yang dibuat tidak sebanyak dulu. Apalagi toko Roti Sentral ini tidak mengunakan pengawet pada rotinya sehingga jika ada roti tidak habis terjual akan dijadikan roti kering.


Roti isi Coklat dari Toko Roti Sentral Jember

Selain roti tawar, ada roti dengan varian rasa coklat, kismis, keju, kacang dan polos. Harganya cukup terjangkau yaitu Rp. 6.000 saja. Setelah beberapa roti di etalase, Bapak Tee San Tiong dengan sigap mengambil roti-roti tersebut dan membungkusnya.


Sambil menunggu, saya memperhatikan etalase lama yang berada di pojok tembok. Etalase tersebut adalah etalase lama yang digunakan dahulu. Masih ada beberapa toples kaca jadul dan ada beberapa perabotan di dalamnya.


foto pemilik toko roti sentral di Jember

Setelah membayar, perhatian saya tersita pada foto hitam putih yang menempel. Di dalam foto tersebut ada foto Presiden Ir. Soekarno sedang menyapa pemain sepak bola. Ternyata pemain sepak bola tersebut hendak berangkat menuju kompetisi Seagames pertama di India. Pemain tersebut ternyata adalah anak pemilik toko roti sentral yang bernama Tee San Liong atau nama Indonesianya Sanjaya Utama pemain legendaris Indonesia yang terkenal dengan julukan “Sang Naga dari Jember”.


Setelah itu, obrolan kami menjadi panjang dan beliau memperlihatkan banyak arsip-arsip tentang sepak terjang Tee San Liong di persepakbolaan Indonesia. Setelah selesai ngobrol dan melihat arsip lama tersebut. Saya pamit pulang untuk kembali ke Banyuwangi karena kereta Pandanwangi ke Banyuwangi akan berangkat jam 14.30




Semoga Toko Roti Sentral ini bisa terus operasional dan menjadi salah satu daya tarik sejarah dari Kabupaten Jember. Kalau kalian ke Jember mampirlah ke Toko Roti Sentral ini yang letaknya tidak jauh dari Alun-Alun Jember.

 

 


2 komentar:

  1. Wah, legend ini, sudah lama sekali ya toko rotinya. Senang masih bertahan dan memiliki konsumen, semoga ada penerus dan bertahan selamanya, ya :) Aku senang lihat tempat-tempat lama gini, apalagi kalau interior lamanya masih dipertahankan.

    BalasHapus
  2. semoga bapaknya diberi kesehatan biar terus memproduksi kue legend ini
    tokonya terlihat bersih, betah ya kalau lama lama disana

    BalasHapus

Whatsapp Button works on Mobile Device only

Start typing and press Enter to search