Jumat, 14 April 2023

Damar Kurung, Tradisi Ramadan Di Gresik, Jawa Timur Sejak Abad Ke-15

Damar Kurung yang digantung di Gang Kampung Asu, Gresik

Tradisi dan Budaya pada Bulan Ramadan di Indonesia sangat beragam, beberapa yang sudah terkena­l adalah Tumbilotohe yang ada di Gorontalo, Festival Lampu Colok, Pembuatan Bubur Samin di Solo dan masih banyak lagi. Di Pesisir Utara Jawa Timur, tepatnya di Gresik ternyata ada Tradisi Bulan Ramadan yang unik yaitu pemasangan Damar Kurung yang sudah berlangsung sejak Abad ke-16.


Damar Kurung merupakan sebuah lentera atau lampion khas dari Gresik yang berbahan dasar kayu sebagai rangkanya dan kertas mengelilinhgi setiap sisinya dan pada bagian atas terdapat bentuk dua segitiga siku-siku yang dibuat berjejer membentuk seperti huruf M. Bedanya Damar Kurung dengan lampion lainnya adalah pada empat sisi kertasnya dilukiskan gambar yang menggambarkan kondisi sosial, kultur, ekonomi, budaya Gresik.


Sejarah Damar Kurung


Seperti yang kita ketahui, Lampion berasal dari Budaya Tionghoa. Kemungkinan Damar Kurung adalah salah satu bentuk dari Akulturasi Kebudayaan Gresik dengan Tionghoa. Hal itu kemungkinan terjadi karena Gresik sejak dulu merupakan kota Pelabuhan dengan Perdagangan terbesar sehingga pedagang asing berdatangan dari mana-mana termasuk dari Tionghoa. Namun jika dilihat dari bentuknya lebih dekat dengan Lentera khas Jepang yaitu Andon.



Pada saat era Kerajaan Majapahit terdapat lentera Andon berbentuk hiasan candi-candi Majapahit, kertas yang mengelilingi kerangka lentera tersebut diberi gambar berupa karakter wayang. Lentera tersebut diberi nama Damar Keraton.

Setelah terbentuknya Kedatuan Giri Kedaton, Sunan Giri menggunakan Damar Keraton (disebut Damar Kedaton oleh Sunan Giri) sebagai media dakwah untuk menyampaijan kepada Masyarakat Gresik supaya mudah dipahami apalagi waktu itu, Masyarakat Majapahit lebih menyukai yang hal yang berbau seni.


Tradisi membuat Damar Kedaton turun temurun hingga pada masa Sunan Prapen, pada masa tersebut gambar yang ada di Damar Kedaton berubah menjadi Gambar Khas Sunan Prapen. Hingga akhirnya Giri Kedaton diruntuhkan oleh Mataram karena tidak mau tunduk. Wilayah Giri Kedaton beralih dibawah Kadipaten Gresik/Tandes dan Lentera Damar Kedaton berubah nama menjadi Damar Kurung yang memiliki arti bahwa Kekuasaan Giri Kedaton telah tiada dan dikurung dibawah Kadipaten Gresik.


Damar Kurung dilestarikan oleh Seninam Wayang Kulit sehingga damar kurung didominasi oleh gambar wayang kulit dan hingga sampai pada Keturunan Dalang Gresik, Almarhumah Mbah Masmundari menggambar Damar Kurung tidak lagi bergambar bentuk wayang tapi gambaran ala barat (Kolonial Belanda).


Ngobrolin Cerita Sejarah Damar Kurung Gresik dari Mas Novan

Menurut mas Novan dari Damar Kurung Institute bercerita, bahwa Gambar Damar Kurung ada Pakemnya. Gambar Damar Kurung punya pola dan simbol-simbol yang mewakili suatu benda membentuk cerita-cerita tertentu. Gambar Damar Kurung yang sekarang sudah berubah karena sudah diserahkan kembali kepada Masyarakat Gresik. Gambarnya tergantung Masyarakat Gresik yang membuatnya, biasanya gambar yang mereka buat biasanya bercerita tentang apa yang dia lihat, dia dengar, dia rasakan.


Kapan Bisa Melihat Damar Kurung


Dalam tradisinya, pada sehari sebelum hari puasa pertama, Masyarakat Gresik melakukan Padusan atau Megengan. Padusan disini berbeda dengan Padusan di daerah Jogja atau Jawa Tengah lainnya yang mana Padusan itu mandi, berenang di sumber-sumber air. Padusan di Gresik adalah Ziarah ke Makam Sesepuh atau Leluhur.


Sejak dahulu di Makam Tlogopojok terdapat seniman atau penjual yang menjual Damar Kurung selain buah kinco, mainan anak, bunga dan kembang-kembang untuk kegiatan Nyekar. Selesai Nyekar ke makam leluhur, masyarakat membeli Damar Kurung memasangnya dan menyalakan di depan rumah mulai Malam 1 Ramadan. Tradisi ini sampai sekarang masih dilaksanakan oleh masyarakata sekitar makam Tlogopojok.


Penjual Damar Kurung di Makam Tlogopojok

Untuk melestarikan Damar Kurung dan membuatnya makin dikenal Masyarakat Umum khususnya Masyarakat Gresik. Damar Kurung Institute beberapa kali melakukan kegiatan Festival Damar Kurung dalam berbagai konsep bahkan sampai mengadakan Festival Damar Kurung dan kegiatan terkait di Kota luar Gresik Seperti di Jogja dan Bandung.

Festival Damar Kurung


Pada tahun 2023 kali ini, saya meniatkan hati untuk berangkat ke Gresik untuk melihat Festival Damar Kurung 2023 yang diadakan di sebuah Gang terpendek yang terkenal dengan Gang Asu (Gang Anjing) yang letaknya di Kelurahan Bedilan. Disebut demikian karena banyak Anjing yang suka menggonggong dikarenakan dahulu banyak dihuni oleh masyarakat Tionghoa dan mereka memiliki Anjing. Setiap melewati gang tersebut selalu digong-gong anjing sehingga gang tersebut disebut Gang Asu.


Festival Damar Kurung 2023 di Gang Kampung Asu Gresik

Pada Gang Asu tersebut dipasang ratusan Damar Kurung yang dibuat oleh anak-anak sekolah dasar yang ada di Gresik. Gambarnya unik, bercerita sesuai umurnya. Ada gambar tentang pertemanan, keluarga bahkan ada ngambar yang bercerita bangganya menjadi warga Kota Gresik. Ada Gambar unik yang menggambarkan Ikan Asin yang sedang di jemur. Mungkin pelukis damar kurung tersebut tinggal di lingkungan yang ada pembuat Ikan Asin.


Damar Kurung dilukis oleh anak-anak SD setempat

Dalam pemasangan Damar Kurung, di depan gang lampu berwarna oren dan makin ke dalam gang berwarna putih. Hal ini mewakilkan timeline perkembangan Damar Kurung yang dimulai dengan cahaya berupa lampu api (diwakili dengan warna oren), berkembang menjadi berwarna putih karena menggunakan lampu dan listrik.


Dalam gang tersebut setiap malamnya menjadi terang diterangi oleh teraman cahaya Damar Kurung. Padahal sebelum ada Damar Kurung, gang tersebut agak gelap karena hanya ada beberapa lampu jalan saja.


Sambil menikmati suasana temaram cahaya Damar Kurung, saya juga melihat satu demi satu gambar lukisan Damar Kurung. Kadang harus minggir sebentar karena banyak orang yang datang antusias melihat Damar Kurung dan berfoto-foto.


pelita di gelap gang Asu, Gresik

Semoga tahun depan diadakan kembali Festival Damar Kurung dengan tempat yang berbeda. Semoga warga Gresik juga turut andil dalam melestarikan Tradisi ini minimal dengan memasang damar kurung di rumah masing-masing, atau kalau bisa pajang damar kurung banyak di gang kampungnya masing-masing.


2 komentar:

  1. Cerita yg ditunggu tunggu. Dari dulu penasaran sama damar kurung, tp belum kesampaian ke Gresik.
    Terima kasih sharing ceritanya 👍🏻

    BalasHapus
    Balasan
    1. sama-sama kak, mungkin tahun depan jika ada festivalnya lagi bisa coba didatangi ke gresik

      Hapus

Whatsapp Button works on Mobile Device only

Start typing and press Enter to search