Rabu, 11 Januari 2023

Wisata Ke Pura Mangkunegaran Di Kota Solo


Jalan-jalan ke Kota Solo, wisata yang wajib dikunjungi adalah Kraton Solo. Namun kali ini saya berkunjung bukan ke Kraton Solo, tapi ke Pura Mangkunegaran. Kebetulan pertengahan tahun 2022 ini Pura Mangkunegaran dibuka kembali untuk umum dan pada bulan Desember dijadikan tempat Resepsi dari pernikahan Putra Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep dengan Erina Gudono.


Pura Mangkunegaran ini adalah Istana resmi Kadipaten Mangkunegaran dan kediaman para Adipati Mangkunegaran. Arsitekturnya megah bergaya campuran Jawa dan Eropa. Desainnya serupa dengan Bangunan Keraton seperti memiliki pamedan, pringgitan, pendapa, dalem, dan keputren. Seluruh kompleks dikelilingi oleh tembok, hanya bagian pamedan yang diberi pagar besi.


Sejarah Pendirian Pura Mangkunegaran berawal dari Perjanjian Salatiga antara Sunan Pakubuwono III dengan Raden Mas Said pada tanggal 5 Jumadilawal, tahun Alip Windu Kuntara, tahun Jawa 1638 atau pada Kalender Masehi pada  17 Maret 1757.


Tiket Masuk Pura Mangkunegaran

loket pembelian tiket masuk Pura Mangkunegaran

Dapat info bahwa Pura Mangkunegaran Surakarta sudah dibuka kembali jadi saya bersama teman lama dari Komunitas Backpacker  Jogja Solo Semarang (Joglosemar) berkunjung ke sana. Pura Mangkunegara buka hari Senin, Selasa, Rabu, Jum’at, Minggu pada jam 08.00-15.00 sedangkan pada hari Kamis dan Minggu pada jam 08.00-14.30. Harga tiket masuk Pura Mangkunegaran untuk Tamu Nusantara Rp 20.000 dan Tamu Mancanegara Rp 40.000.


Saat masuk ke Pura Mangkunegaran wajib menggunakan Guide yang berasal dari Pelajar Sekolah Wisata Solo. Untuk jasa Guidenya bisa dibayar sesuai kemampuan kita. Dengan menggunakan Guide disini sebenarnya wisatawan terbantu sekali karena kita bisa tahu banyak seluk beluk dari Sejarah dan apapun tentang Pura Mangkunegaran ini.


Suasana di dalam Pendopo Ageng

Bersama guide tersebut kami diajak melewati halaman menuju Pendopo Ageng dimana luasnya sekitar 3.500 meter persegi dimana pendopo tersebut mampu menampung 5.000 – 10.000 orang. Ketika masuk Pendopo, kami langsung disambut dua patung singa warna emas. Makin memasuki Pendopo Ageng ternyata memang banyak terdapat Patung Emas dan lampu hias bergaya eropa yang tren di masa itu. Dahulu masih menggunakan lilin namun sekarang sudah dimodifikasi mengganti lilin menjadi Lampu tanpa menghilangkan dan merubah bentuk lampu.


patung emas di Pendopo Ageng, dibalik jendela pintu kaca adalah ruang Dalem Ageng

Di sebelah kiri Pendopo terdapat Pusaka Gamelan Kyai Lipur Sari yang hanya dipergunakan dalam acara Kekratonan, Satu set Gamelan Kyai Lipur Sari ditutup kain sehingga kita tidak bisa melihat jelas bentuk dari Gamelan tersebut. Selain Gamelan tersebut terdapat Gamelan Kyai Seton dan Kyai Kanyut Mesem. Pusaka Gamelan ini juga dimainkan hanya saat-saat tertentu saja.


Perjalanan berlanjut, saya masuk kedalam ruangan setelah Pendopo Ageng bernama Dalem Ageng. Ruangan yang seluas 1.000 meter persegi ini merupakan kamar tidur pengantin kerajaan namun sekarang difungsikan sebagai museum yang menyimpan koleksi-koleksi milik Adipati Mangkunegaran. Benda yang disimpan dimuseum disini beragam mulai dari senjata-senjata tradisional maupun laras panjang, pakaian, perhiasan, uang logam, gambar para Adipati Mangkunegaran dan lain-lainnya. Sayangnya kita tidak diperbolehkan mengambil gambar mungkin karena alasan keamanan mengingat banyak benda yang bernilai sejarah disana.


Suasana Taman di dalam Pura Mangkunegaran

Dari Dalem Ageng, kita keluar menuju tempat kediaman Keluarga Mangkunegaran. Walau saat itu keadaan jalan di daerah Solo ramai, berada di halaman tamannya suasananya sangat tenang tidak terdengar hiruk pikuk suara lalu lintas yang mengelilingi Pura Mangkunegaran. Tamannya ditumbuhi beberapa pohon dan tanaman hias yang tertata dengan baik. Di taman tersebut terdapat patung-patung bergaya klasik Eropa serta kolam air mancurnya.


Ruang Beranda Dalem atau Pracimayasa

Di tepian taman terdapat sebuah ruangan yang terbuka dan terlihat banyak kursi-kursi yang tersusun rapi. Bangunan tersebut adalah Beranda Dalem atau sering disebut Pracimayasa karena ruang tersebut berbentuk persegi delapan. Bangunan ini mungkin ruangan untuk menerima tamu kerajaan. Sama seperti bangunan dan ruangan sebelumnya. Beranda Dalem ini juga bergaya eropa klasik yang indah dan elegan jika dilihat dan dipandang.


Vibes di dalam Pura Mangkunegaran

Setelah puas menjelajah Pura Mangkunegaran, kami diajak Guide ke Pintu Keluar kembali ke halaman di depan Pendopo. Hal ini menandakan bahwa wisata di Pura Mangkunegaran selesai. Barangkali ada teman-teman yang ingin berkunjung ke dalam Pura Mangkunegaran Surakarta bisa langsung datang pada jam kunjungannya.

5 komentar:

  1. Rencananya bulan depan mau ke sini, mas. Mungkin sekalian nyari tempat ngopi heeee

    BalasHapus
    Balasan
    1. wahh rencana juga mas..siapa tau samaan tanggalnya haha

      Hapus
  2. dari dulu belum keturutan explore solo, pastinya masuk ke mangkunegaran adalah salah satu wishlistku
    berarti kudu pake guide ya, ook ok

    BalasHapus
  3. Mohon info, katanya kalau ke sini gak boleh pakai celana pendek yaa? Apakah nanti disediakan kain jarik juga?

    BalasHapus
    Balasan
    1. waktu kesana tidak ada sewa sarung kak.. alangkah baiknya jaga-jaga menggunakan celana panjang saat kesini

      Hapus

Whatsapp Button works on Mobile Device only

Start typing and press Enter to search