Warung Jadoel, Temanggung |
Pulang dari Dieng, saya memilih melewati Kota Temanggung yang terkenal sebagai kota Tembakau selain Jember. Memang saya melewati daerah Kledung yang bercelah Gunung Sumbing dan Sindoro tumbuh banyak tanaman Tembakau yang ditanam musim kemarau.
Namun lewat daerah Temanggung
bukan berarti saya mau mencoba cerutu tembakau temanggung atau tembakau
lintingnya namun mencoba warung makan yang sudah berdiri dan berjualan pada
akhir tahun 1800. Warungnya kini masih terjaga baik dari bangunannya, kursi dan
mejanya, toples-toples kaca juga menu masakan yang disajikan. Warung tersebut
berada di tengah kota Temanggung yang bernama Waroeng Jadoel.
Warung Jadoel, Temanggung dari Depan |
Saya memarkirkan kendaraan di depan bangunan tua dengan spanduk biru kusam bertuliskan Waroeng Jadoel. Di depan warung tersebut ada tiga orang bapak tua yang sedang akrab mengobrol kan sesuatu hal. Ada dua burung yang sedang berkicau, mungkin saling bercakap juga, entah membicarakan apa.
Saya mengucapkan permisi kepada
tiga bapak-bapak tersebut lalu masuk ke dalam Warung Jadul tersebut. Wowww,
saya merasa sedang masuk dalam sebuah museum kuliner masa lalu atau tadi tidak
sengaja masuk portal dimensi waktu kembali ke tahun 1900an dimana saya melihat
perabotan jadul mulai dari kursi-meja, toples-toples kaca beserta jajanannya.
Saya ingat sekali, tipe meja
kursi jadul era saya belum dilahirkan, bisa ditemukan dibeberapa tempat seperti
Soto Triwindu Solo, juga Rawon Jadul Mak Tini, Banyuwangi. Kalau di Warung
Jadul Temanggung ini sebenarnya sama namun sepertinya kaca etalasenya sengaja
dicopot sehingga pembeli bisa langsung mengambil makanan yang ada di dalam
toples.
Meja Etalase warung Jadoel yang bertahan sejak dulu |
makanan yang disajikan di Warung Jadoel |
Ternyata makan gorengan saja tidak cukup, padahal tadi siang menjelang sore sudah makan nasi urap di Warung Makan dan Kopi Suryatji, di daerah Kledung Temanggung. Ya memang sudah waktunya makan malam dan aroma masakan Warung Jadul ini dari tadi emang menggoda sih.
Makanan yang disajikan oleh
Warung Jadul ini sederhana, katanya memang makanan sederhana khas desa ini yang
sejak dahulu dihidangkan. Ada Mangut Lele, Brongkos, Sambal Tempe, Sambal
Krecek, Botok, Telur Bulat Balado dan kuah kuning serta aneka gorengan. Dari
semua makanan yang ada saya memilih makan nasi telur brongkos sambal krecek.
Makanan sederhana yang saya pesan di Warung Jadoel, Temanggung |
Sambil menyuap makanan yang saya pesan, saya memperhatikan obrolan-obrolan dari pembeli makanan di Warung. Sepertinya mereka adalah pelanggan lama yang saling kenal. Orang-orang seperti mereka lah yang kadang membuat warung ini selalu tetap ada dengan nuansa yang sama. Hanya sedikit mengikuti jaman dengan adanya TV untuk hiburan para pelanggan, adanya pembayaran via Qris dan layanan pesan via gofood dan grabfood.
Seporsi makanan yang saya santap sudah habis, juga segelah teh hangatnya. Seporsi nasi dengan sambel krecek dan telur ceplok beserta teh hangat hanya membayar Rp. 10.000 saja. Murah meriah dan bisa Bahagia karena menikmati suasana warung jadul ini. Jika ada teman-teman yang ingin mencari suasana warung jadul seperti era tahun 70-90an. Kalian bisa datang ke Warung Jadul di Kota Temanggung.
Posting Komentar