Sabtu, 30 Mei 2020

Mencari Penyembuhan Di Hutan Sukabumi-Cianjur


Saat Pandemi Covid-19 atau Virus Corona menyerang, Segala pikiran kita pasti sangat terkuras memikirkan itu semua sampai-sampai terkena Psikomatis dimana tubuh merasa sakit padahal kita dalam keadaan sehat dan bugar. Setelah Pandemi Covid-19 ini berakhir saya merencanakan Pulang ke Rumah di Jakarta dan melakukan perjalanan ke Sukabumi untuk melakukan Healing Forest atau melakukan penyembuhan dari stress pandemi Covid-19 di Hutan.

Healing Forest bisa dibilang semacam terapi yang dilakukan dengan memanfaatkan salah satu fungsi hutan yang tidak disadari oleh manusia yaitu sebagai media penyembuh alami. Saat memasuki hutan atau berada di alam, kita menghirup udara segar, melihat pemandangan, merasakan aroma, mendengarkan suara burung atau gemerincik air. Hal-hal tersebut secara tidak sadar bisa mengurangi produksi hormon stress kita sehingga kita merasa lebih baik saat berada di alam atau hutan.

Kenapa Melakukan Healing Forest di Cianjur-Sukabumi
Seperti yang kita ketahui, daerah Cianjur dan Sukabumi memiliki kawasan pegunungan dan kawasan pantai. Daerah pegunungannya saja menakjubkan, Ada Taman Nasional (TN) Gunung Gede Pangrango, TN Gunung Halimun Salak dimana dua Taman Nasional ini mempunyai potensi alam hutan serta ekosistem yang menakjubkan sehingga kita sebagai pengunjung bisa melepaskan kepenatan di Hutan Taman Nasional Gunung Halimun Salak dan TN Gunung Gede Pangrango. Selain itu, Sukabumi juga mempunyai wisata perbukitan dengan pemandangan yang indah, Hutan-hutan Pinus, telaga dan air terjun  di Sukabumi yang terkenal di kalangan traveller. Memilih Cianjur dan Sukabumi selain dekat dengan Jakarta yang bisa ditempuh dengan kendaraan pribadi, saya ingin mengulang momen masa muda bersama ke keluarga saat piknik di Sukabumi dan Cianjur.

Kemana aja saat di Cianjur - Sukabumi
Sudah jelas kita tidak bisa memasukan semua destinasi alam di Cianjur-Sukabumi. Selain karena wisata alam di Cianjur dan Sukabumi sangat banyak, waktu yang kita punya juga terbatas sehingga saya memilih beberapa tempat yaitu:

Kemah di Bumi Perkemahan Mandalawangi
Perkemahan Mandalawangi dan pemandangan sekitarnya
Bumi Perkemahan Mandalawangi ini letaknya di daerah Cibodas, Kabupaten Cianjur dekat sekali dengan kawasan Kebun Teh dan Puncak Pass. Bumi Perkemahan ini sangat indah, dengan pemandangan hutan kecil di pinggir Hutan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango. Dari Bumi Perkemahan Mandalawangi kita bisa pemandangan indah Gunung Gede Pangrango baik secara jelas maupun perlahan-lahan tertutup kabut. Malam harinya, walau udara cukup dingin, kita bisa dihibur dengan suara gemerincik air yang ada dari telaga kolam yang ada di dekat perkemahan, belum lagi suara serangga-serangga malam yang membuat malam di Mandalawangi serasa tentram.

Tracking ke Air Terjun Cibereum
Air Terjun Cibereum
Karena dekat dengan jalur pendakian ke Puncak Gunung Gede Pangrango, pagi harinya kita bisa loh tracking seru ke Jalur Pendakian menuju air terjun Cibereum. Kita tinggal melewati jalan setapak yang cukup bagus dengan petunjuk jalan yang sudah jelas sehingga tak perlu khawatir tersesat. Coba nikmatiperjalanannya, rasakan udara sejuk dari iklim mikro yang terbentuk akibat rimbunnya pepohonan di hutan, suara-suara serangga dan burung yang bersahut-sahutan. Jika beruntung, kita bisa bertemu dengan rombongan kelompok satwa Owa Jawa yang sedang turun gunung mencari makan. Suasana tersebut yang bisa diri kita sembuh dari rasa stress menghadapi Pandemi Covid-19 .  Setelah 1 Jam perjalanan kita akan sampai di Air Terjun Cibereum. Air terjunnya cukup besar, alirannya deras sehinga menghasilkan angin yang cukup besar membawa embun-embun atau partikel air yang pecah menghujani tubuh kita. Sejuk sekali rasanya. Air tersebut serasa merefresh diri kembali segar seperti sedia kala.

Telaga Situ Gunung
Pemandangan Telaga Situgunung saat pagi (FB:Backpacker,
Situ Gunung merupakan Danau yang terletak di Desa Kadudampit, Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Telaga ini juga masuk dalam Kawasan TN Nasional Gunung Gede Pangrango dan berada di ketinggian sekitar 850 Mdpl sehingga membuat suasana di Telaga Situ Gunung begitu sejuk. Rekomendasi waktu yang baik untuk mengunjungi Telaga Situ Gunung ini adalah waktu pagi hari. Kalian bisa datang pada hari sebelumnya dan menginap di area camping groundnya atau juga bisa datang menjelang pagi dengan bermalam di penginapan atau Hotel di Sukabumi karena letak Telaga Situ Gunung juga tidak jauh dan mudah ditempuh dari kota Sukabumi.

Pemandangan menjelang pagi di Telaga Situ Gunung ini menakjubkan. Dari cahaya malam yang terlihat samar-samar dari pantulan air telaga, perlahan terang. Dari telaga seolah-olah ada kumpulan kabut yang keluar perlahan-lahan. Perlahan pula kita bisa melihat sekeliling telaga ditumbuhin rimbunan pohon-pohon besar dan berselimut kabut. Saat sudah terang, hawa dingin berganti sejuk, suara serangga dan kicau burung bisa menjadi penghilang rasa penat dan stress. Hal ini juga merupakan bagian dari Healing Forest, Penyembuhan dari Hutan.

Jembatan Suspension Bridge Situgunung dan Curug Sawer
Jembatan Suspension Situgunung saat sepi pengunjung
Setelah puas menikmati pemandangan dan suasana asri dari telaga Situ Gunung pagi hari, kita bisa beranjak ke Jembatan Suspension Brigde yang merupakan salah satu jembatan gantung terpanjang di Asia Tenggara. Letaknya masih berdekatan dengan Telaga Situgunung yaitu di Kawasan TN Gunung Gede Pangrango sehingga kalian bisa sekalian mampir ke Jembatan Suspension Brigde ini. Jembatan ini menghubungkan bukit satu dengan bukit disebrangnya dengan panjang jembatan sejauh 243 meter, lebar jembatan 2 meter dan tinggi sekitar 150 meter. Kedatangan di Jembatan Suspension Bridge pagi-pagi ini menyenangkan, kondisinya sepi tidak banyak orang sehingga jika kita foto tidak tampak lalu lalang orang lain. Selain itu dengan datang pagi hari disana, kita bisa melihat Kabut yang seakan-akan keluar dari pohon-pohon dan bergerak mengikuti arah angina. Karena kita berada diantara bukit dan jurang, kita bisa merasakan angin sejuk sepoi-sepoi yang berhembus saat kita berada diatas jembatan. Rasa dingin dari anginya serasa menyegarkan badan, terhirup dan menyebar ke seluruh tubuh sehingga badan rasanya plong sekali.

Air Terjun Sawer dari Kejauhan
Setelah puas menikmati suasana di Jembatan Suspension Bridge, kita bisa mampir ke air terjun Sawer yang letaknya masih dekat dengan jembatan, mungkin kita akan berjalan kaki selama 10-15 menit saja. Jalannya pun sudah enak, sudah padat dan ada petunjuk jalan jadi tidak usah khawatir tersesat. Curug Sawer ini berada di ketinggian 1025 Mdpl dengan tinggi air terjun sekitar 35 meter. Main ke Curug sawer ini menyenangkan karena udaranya sejuk karena adanya efek iklim mikro yang diciptakan oleh pohon-pohon hutan sekitar air terjun juga butiran-butiran air dari air terjun yang terhempas angina ke arah kita. Di depan Curug Sawer terdapat jembatan yang dilewati untuk kita yang ingin melihat dan menikmati curug sawer lebih dekat atau berfoto-foto.

Situs Megalitikum Gunung Padang
pemandangan pagi di Situs Megalitikum Gunung Padang
Masih belum puas melihat keindahan alam, saya memilih menginap di sekitaran kota Sukabumi semalam lagi. Selain banyak hotel murah di Sukabumi, juga dekat dengan tujuan saya berikutnya yaitu mengunjungi Situs Megalitikum Gunung Padang yang secara administrasi masuk di dalam Kabupaten Cianjur.  Waktu yang tepat untuk datang ke Gunung Padang adalah pagi hari, hawa sana sejuk sekali, apalagi Situs Megalitikum Gunung Padang berada pada ketinggian 885 Mdpl. Gunung Padang ini mempunyai beberapa teras dan di setiap terasnya mempunyai pemaknaan sendiri. Menaiki Situs Megalitikum tak perlu buru-buru, nikmati saja setiap langkah naik dari teras ke teras. Nimkati juga suasana dan cerita di setiap terasnya. Melihat sekeliling di situs megalitikum Gunung Padang ini seperti bukan berada di belahan bumi. Kesannya berbeda sekali, bongkahan batu-batu besar berbentuk balok yang potongannya cukup rapih seakan-akan ada yang sengaja meninggalkannya disini. Apalagi kalau kita melihat pemandangan pagi di sekelilingnya juga indah. Kabut-kabut tipis masih terlihat menghiasi bukit-bukit di sekitar gunung padang bergerak mengikuti arah angin. Ada yang menarik di Teras kedua, disana ada pohon besar cendana dan hamirung yang diantaranya ada gundukan batu. Jika kita melihat ke arah barat bisa melihat Gunung Gede. Duduk diatas bongkahan batu tersebut, pejamkan mata dan nikmati semilir angin sejuk yang nantinya akan berhembus melewatimu dan kedua pohon besar tersebut. Rasanya ini seperti orang melakukan meditasi, badan juga rongga dalam tubuh seakan segar sekali diterpa angin dingin seakan-akan angin tersebut mereset tubuh kita menjadi segar kembali,

Saya percaya Cianjur dan Sukabumi punya tempat lain yang tidak kalah dari tempat-tempat yang saya sebutkan ini. Namun lima tempat ini ingin sekali saya kunjungi kembali setelah Pandemi Covid-19 ini berakhir sekalian melakukan terapi penyembuhan hutan atau Healing Forest mengurangi stress yang bertumpuk-tumpuk setelah mengadapi Pandemi.

Jaga kesehatan teman-teman, patuhi protokol covid-19 dengan menggunakan masker, menjaga jarak, keluar rumah saat perlu saja. Nanti saat Pandemi berakhir kita piknik ke alam sama-sama ya :)

14 komentar:

  1. Jadi pengen keliling lagiii... Gak terlalu jauh dr Jakarta ����

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya apalagi dri tempatmu g terlalu jauh yaa

      Hapus
  2. Aku pun kangen pulang ke Bdg, jalan2 ke tahura klo minggu, ato ke rumah mamahku di Cimahi depannya gunung, eh bukit yg banyak hutan. Emang kerasa sih yg biasa hidup deket ama hutan sama yg kelamaan ga masuk hutan, energinya kayak butuh dicharge di hutan

    BalasHapus
  3. ajak-ajak mas kalo piknik ke alam :D

    BalasHapus
  4. Aduh ini tempat tuh masuk dalam bucketlistku dari dulu. Pengen menikmati Situ Gintung pagi-pagi, terus jalan di suspension bridge, main-main ke air terjun, kemping. Geret aku ke sana Alaaaaan ahahahaha.

    BalasHapus
  5. Rasanya nyamaaaannn bangeeeetttt. Di mata, di pikiran, di badan, di hati. 😊😊😊

    BalasHapus
  6. Memang selepas pandemi yang paling pas itu dolan ke kampung-kampung dan alam, mas. Tapi jangan kemping di gunung, ramai ahahahhaha

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahaha iya mas.. liat postingan di IG gunung2 udah ramai yg camping ahaha

      Hapus
  7. Ngeteh pagi-pagi di Situ Gunung pasti asyik banget. Healing-nya dapet.

    BalasHapus
    Balasan
    1. ahhh bener.. atau sruput2 kuah sop ayam juga enak bgt

      Hapus
  8. Ada kata Cianjur, tapi nggak ada kata ikan bakar. :P

    Aku baca deskripsi tentang Cianjur dan Sukabumi ini jadi pengen main ke sana. Ikutan ah, kalo Covid udah selesai, bikin jadwal ke sana.

    BalasHapus
  9. Baca tulisan ini malah jadi bikin makin kangen jalan-jalan euyyy :D

    BalasHapus
  10. Dari fotonya aja adem banget, gmana yang melakukan perjalanannya ya. Dari dua foto telaga situ gunung dan situs magalitikum udah ngebayangin, ahaha. Ajiib bro

    BalasHapus
  11. Owh jembatannsuspension ini yg dipakai syuting vclip Adu Rayu ... baru tahu

    BalasHapus

Whatsapp Button works on Mobile Device only

Start typing and press Enter to search