Puncak Asmoro, Desa Gombengsari, Banyuwangi - Spot Memandangi Pemandangan Gunung dan Laut
Daftar Isi
Spot Andalan Foto di Puncak Asmoro |
Suatu hari teman saya di Jogja
pamer dengan foto-foto dirinya berlatarkan Gunung Merapi, lalu saya
membayangkan apa bisa foto seperti itu juga di Banyuwangi berlatarkan Gunung
Merapi Ungup-ungup. Ternyata bayangan saya menjadi nyata setelah lihat foto di kawasan wisata baru bernama Puncak
Asmoro yang berada di Desa Gombengsari.
Puncak Asmoro merupakan salah
satu destinasi baru di Kabupaten Banyuwangi yang menyuguhkan Pemandangan 3
(tiga) Gunung yang selalu terlihat di sudut manapun di Banyuwangi. Puncak
Asmoro ini terletak di Kampung Sumber Pakem, Desa Gombengsari, Kecamatan
Kalipuro Kabupaten Banyuwangi.
Rute Menuju Puncak Asmoro dari
Kota Banyuwangi
belokan sebelum pertigaan masjid Baitur Muttaqim, ambil kanan |
Rute untuk menuju kota Banyuwangi
cukup mudah, apalagi jika kalian sudah pernah tahu lokasi kedai Kopi Lego (untuk
yang bawa kendaraan roda dua) atau Kayangan (jika ingin ke Puncak Asmoro dengan
Tracking). Dari Pusat Kota Banyuwangi arahkan kendaraan kalian menuju daerah
Desa Gombengsari – setelah memasuki Desa Gombengsari kalian bisa memilih jalanikuti
jalan saja sampai di pertigaan sebelum masjid Baitur Muttaqim yang ada di kanan
jalan, beloklah kekanan lalu ikuti jalan
melewati Kedai Kopi Lego - memasuki
kebun jati dan hutan Perhutani – dan sampai di Kampung Sumber Pakem – Lewati
Kampung Sumber Pakem dan kalian akan sampai di parkiran Puncak Asmoro.
desa sumberpakem |
rombongan pesepeda melewati desa sumber pakem |
Saat ini jalur menuju Puncak
Asmoro baru bisa dilewati oleh kendaraan bermotor karena kemarin jembatan yang
berada di tengah hutan rusak akibat terkena banjir. Jika kalian membawa mobil
bisa dititipkan di rumah warga setempat. Jika kalian lebih senang tracking
menuju puncak Asmoro melewati Hutan, kalian bisa lewat Desa Gombengsari – Kopi
Kayangan menitipkan kendaraannya di rumah warga
puncak Asmoro dari Kejauhan |
dari kiri ke kanan. Gunung Raung-Meranti-Merapi |
Kami berangkat dari Kota
Banyuwangi pagi hari saat cuaca cerah dan Gunung-gunung terlihat cukup jelas.
Kami berangkat memilih jalur Tracking lewat Kopi Kayangan karena sekalian ingin
berolahraga pagi. Sesampainya di kawasan Puncak Asmoro, saya melihat lahan
Puncak Asmoro merupakan lahan bekas tebangan milik Perhutani yang dimitrakan
kepada Kelompok Masyarakat LMDH setempat. dari puncak Asmara ini terlihat jelas
3 (tiga) Gunung yaitu Merapi, Meranti dan Raung terlihat lebih gagah. Di sini terdapat
Gardu Pandang yang sudah diramaikan wisatawan yang lebih dahulu datang. Mereka
sedang asik berfoto-foto gaya masing-masing berlatarkan pemandangan ketiga Gunung tersebut. Selain
Gardu Pandang terdapat spot foto berupa tulisan Puncak Asmoro dengan
pemandangan yang sama, Gunung. Spot foto yang lain berupa semacam dermaga yang
bisa ditempati minimal dua orang saja.
di atas gardu pandang |
Landmark Puncak Asmoro |
Jangan terpaku dengan pemandangan
Gunung-gunung yang ada di sebelah Barat. Jika kita melihat arah timur terlihat
laut perairan Selat Bali dengan kesibukan kapal-kapal penyebrangan yang hilir
mudik dari Banyuwangi ke Bali, begitupula sebaliknya. Menurut pengelola,
pemadangan sunrise di Puncak Asmoro ini juga tidak kalah indah, namun
sepertinya butuh perjuangan ekstra untuk menuju puncak ini pagi buta dari kota
Banyuwangi :D. Solusinya pengelola sedang menyiapkan jasa Homestay di
Kampung Sumber Pakem sehingga jika ingin
melihat Sunrise lebih mudah.
Pemandangan Selat Bali |
Karena terbilang baru, fasilitas
yang ada di sini baru ada warung kecil milik kelompok masyarakat LMDH yang
menjajakan makanan ringan, minuman dan Indomie. Memang rasanya enak sekali
makan Indomie panas pagi-pagi dengan latar pemandangan yang indah ini.
Fasilitas kedua adalah Toilet yang berada di dekat dengan warung.
Sejarah dan Asal Muasal Tempat
Puncak Asmoro ini ternyata punya
cerita tersendiri. Konon di masa lampau tempat ini menjadi saksi kisah Asmara
dua insan manusia. Namun kisah ini tidak berakhir indah karena dua insan
tersebut akhirnya harus berpisah karena sudah saling memiliki yang lain. Yah
itu sudah Takdir dan karena adanya kisah Asmara tersebut Puncak ini dinamakan
Puncak Asmara.
Tertarik untuk datang kesini?
Ini artinya blusukan dan jalannya tanah lumpur akakkakak
Eh tapi miriiip banget emang. Apalagi pas kawah begitu, mirip sekali sama pemandangan di Kalitalang. Cuma plusnyah di Puncak Asmoro ituu, ada view kapal-kapalnya jugak :)
oh ya, baru tau juga kalau ada nama Gunung Merapi Ungup-ungup :)
Jadi harus nginep
Disana ada penginapan kah?atau ada masyarakat yg mw disewa kamarnya untuk menginap?
Bagi infonya yaaaaaa