Mengenang Masa Lalu Di Pasar Jajanan Khas Osing - Desa Kemiren, Banyuwangi
22.23
Jajanan pasar selalu menarik
perhatian saya setiap kali singgah di suatu tempat. Kali ini saya berkunjung ke
Desa Kemiren, Kabupaten Banyuwangi yang merupakan tempat tinggal dari Suku
Osing, suku asli Banyuwangi . Di Desa Kemiren terdapat pasar yang didalamnya
hanya menjual makanan-makanan siap santap saja. Uniknya makanan yang dijajakan
adalah makanan dan jajanan pasar khas Suku Osing, beberapa diantaranya merupakan
makanan yang susah dicari di pasar-pasar tradisional Banyuwangi.
Pasar tersebut disebutnya Pasar
Jajanan Khas Osing. Pasar tersebut baru launching atau dibuka tanggal 26
Januari 2018 kemarin. Pasar ini buka tiap hari Minggu dari mulai pagi hari
hingga jam 10.00 atau makanan yang dijajakan sudah habis terjual. Pasar ini
letaknya berada di sebuah gang di Desa Kemiren yang lebarnya hanya sekitar
2-2,5 meter. Gang kecil tersebut berada di samping kantor Kelurahan Desa
Kemiren dan tembus ke jalan utama desa dekat Kolam Renang dan Penginapan Desa
Wisata Osing.
Rute Menuju Pasar Jajanan Khas
Osing, Desa Kemiren
gapura desa kemiren |
uang kunonya |
gang kecil yang merupakan pasar jajanan khas osing |
Gulali Jawa terbuat dari Gula Kelapa |
Kucur dan Apem Contong |
Uceng-uceng |
Lupis dan Lanun menjadi satu kesatuan |
Sate Cenil |
Nira Aren |
Sawit |
Trio Sepuh Desa |
16 kesan dari teman
Wah wajib mampir nih kalau ke BWI lagi. Terakhir makan kudapan ini pas Festival Kopi Sepuluh Ewu. Enak2 semuanya
BalasHapusUnik sekali ya, jadi ingin ke sana. uang kunonya. Jadi terpikir kalau ke sana dengan teman2 bisa sekalian pakai kostum kebayaan dan ngomong ala "kisanak" itu supaya nuansa jadulnya terasa.
BalasHapusTulisan yang bagus mas nobi. ternyata suku osing ini begitu menarik. Info aja mas, bsk akhir februari 2018 ini ada Osing Travel Mart, semoga bisa kesana dan melihat keunikan serta keindahan Banyuwangi.
BalasHapusTerima kasih banyak mas.. ini salah satu wisata fav saya nih.. kuliner.. hehehehe... Btw itu bukanya setiap hari Minggu ya?
BalasHapusyap setiap hari minggu saja bukanya :D
HapusAhaha. Reaksi orang di desa memang gitu ya. Saya waktu pulang ke NTT juga begitu, bedanya mereka dengan semangat malah minta difoto.
BalasHapusSate cenilnya lucu banget mas. Jadi pengen :)
Sekarang lagi musim ya pasar kayak gini, semacam pasar Kaki Langit atau pasar Karetan si Temanggung itu yaa, btw jadi pengen jajanan pasar yg enak enak itu
BalasHapusak seneng di temanggung, pasar karetan dan pasar papringan
HapusBeberapa jajanan pasarnya pernah kucicipi, tapi sebagian belum pernah tahu ahahhahah. Gulali pun aku nggak paham :-(
BalasHapusak hampir banyak yang g taunya, hanya beberapa aja :D
HapusJajan pasarnya asli bikin ngiler... Suka bgt sm kue2 tradisional dan yg manis2.. Sayang bgt cuma tiap hr minggu dan hny singkat... Moga ada kesempatan ke BWI lagi. Nice info. Thx...
BalasHapusIya, setelah membaca ini jadi sadar bahwa semakin banyak bermunculan pasar-pasar dengan tata cara tukar uang dengan koin, bambu, dan sejenisnya hehe
BalasHapusMenarik sih, semacam menjaga keutuhan makanan tradisional biar terus dikenal dari generasi ke generasi :)
yap jajanan lawas ini ga boleh punah, ada pasar kayak gini semacam memperkenalkan kembali, bahkan buat yg generasi lama semacam nostalgia ya
HapusJajanannya unik-unik.
BalasHapusJadi penasaran pengen nyobain.
BWI emang keren bgt daah. Selain Kental sekali dengan budaya, jajanannya masih melekat khasnya 😍 rasanya pun tal diragukan lagi 😊
BalasHapusBWI emang keren bgt daah. Selain Kental sekali dengan budaya, jajanannya masih melekat khasnya 😍 rasanya pun tal diragukan lagi 😊
BalasHapus