Kamis, 07 Desember 2017

Wanawisata Sumber Manis, Banyuwangi – Hutan Bernuansa Dongeng Gadis Berkerudung Merah

Seakan kembali mengingat Dongeng dari buku dongeng bergambar yang diceritakan Ibu dulu, tentang seorang gadis yang tinggal di dekat hutan, Gadis Berkerudung Merah.

Entah kenapa memasuki Hutan ini di keadaan langit mendung sehabis hujan menjebak saya dalam imajinasi kisah dongeng Gadis Berkerudung Merah. Desa dipinggir hutan, hutan dengan pohon-pohon tinggi lurus seragam. Pada batangnya merambat tumbuhan asing seolah-olah berlomba-lomba mencapai puncak. Nuansa sehabis hujan, langit masih kelabu, kabut tipis mulai turun, di jalan lurus menuju hutan lebih dalam seorang gadis berkerudung merah melintas tiba-tiba. Nuansa dan Semesta Mendukung.

Landmark Hutan Sumber Manis
landmark selfie hutan sumber manis
Hutan tersebut bernama Sumber Manis, hutan yang difungsikan sebagai Wanawisata dan Bumi Perkemahan. Hutan Bumi Perkemahan (Buper) Sumber Manis ini juga sempat di sebut Hutan Pinus Suko karena terdapat pohon pinus (hanya sedikit) dan letaknya di Lingkungan Suko, Desa Gombengsari, Kecamatan Kalipuro Banyuwangi. Bukan tempat wisata yang populer, namun menurut saya hutan ini sangat eksotis karena mempunyai unsur unik berupa pohon sama seperti Djawatan Benculuk dengan pohon Trembesi yang membawa imajinasi kita kepada film Lord Of The Ring. Namun Hutan Buper Sumber Manis eksotis dengan pohon dari jenis Mahoni yang tumbuh tinggi dan rimbun.

Rute Menuju Hutan Bumi Perkemahan Sumber Manis
Menuju ke Hutan Buper Sumber Manis ini tidak bisa mengandalkan angkutan umum kecuali kita menyewa jasa mereka.  Dari Kota Banyuwangi – Menyelusuri Jalan Brawijaya – Jalan Gajah Mada – Jalan Raden Wijaya melewati Rel Kereta Api dan sampai di Perempatan Kalipuro ambil Lurus ke jalan Joyoboyo hingga bertemu pertigaan Lapangan Bola Kalipuro (ada tulisan perkebunan Kali Klatak) ambil Kiri – lurus saja hingga ketemu tugu perempatan Desa Gombengsari ambil kanan lalu ikuti hingga menemukan tugu tengah jalan lagi lalu ambil kiri, kemudian lurus saja sampai mentok di hutan Buper Sumber Manis. Untuk memasuki Buper Sumber Manis kita hanya membayar parkir kendaraan Rp.2000 untuk motor, Rp.5000 untuk Mobil.

Eksotis, saya tertegun melihat pemandangan hutan seragam yang menawan. Tumbuhan merambat pada batang pohon mahoni, seakan berlomba-lomba sampai ke puncak. Terlihat hampir semua pohon mengalami seperti itu. Pemandangan eksotis lainnya adalah jalan menuju ke dalam hutan yang lurus, dengan kanan kiri dengan pohon yang sama membentuk suatu preskpetif untuk menurut pandangan mata. Sehabis hujan, aroma Petricournya kuat sekali, tanah masih terlihat agak basah, langit agak mendung dan kabut tipis mulai menyeruak masuk ke hutan. Dalam keadaan hutan yang sunyi, seorang teman, sebut saja gadis berkerudung merah datang ke tengah-tengah jalan tersebut menoleh ke segala arah secara perlahan seakan tersesat. Kadang berdiam diri melihat layar ponselnya, mengambil sebuah “snapgram” dan beberapa foto. 

“Coba lihat ke arah jalan menuju ke dalam hutan” Teriak Saya dari Jauh.

Saya mengambil beberapa foto dan memperlihatkannya.  Saya bercerita bahwa foto ini mengingatkan pada sebuah dongeng kisah gadis kerudung merah yang masuk ke dalam hutan untuk menjenguk neneknya . Yah tidak ada Serigala yang menyamar menjadi neneknya melainkan menyamar jadi tukang foto.
warung-warung sederhana warga setempat
Disini ada kopi hitam racikan sendiri
kursi-kursi untuk bersantai
Hutan Buper Sumber Manis ini terdapat warung-warung sederhana dengan bangku-bangku beratapkan rimbunan tajuk pohon Mahoni tersebut. Namanya warung sederhana, menyediakan menu sederhana seperti Kopi Gunting berbagai merek dan Kopi racikan mereka sendiri karena di sekitar Hutan Buper Sumbermanis ini terdapat perkebunan Kopi yang cukup luas.

spot foto2 yang asik
Hutan Bumi Perkemahan Sumber Manis dengan nuansa khas Dongeng ini tidak kalah dengan nuansa Lord Of The Ring di Djawatan Benculuk. Saya menyukai datang setelah hujan karena cuacanya lebih sejuk dan kabut kabut tipis kadang menyeruak masuk ke dalam hutan. Syahdu Alam menambah nikmatnya seruputan kopi yang kita pesan di warung sederhana milik warga sekitar. Hutan Buper Sumber Manis, Tempat yang cocok untuk santai sejenak sendirian, bersama teman dan bersama keluarga.
narsis dulu lah :D

24 komentar:

  1. Aku juga pernah denger dongeng si kerudung merah :)
    Tapi ini mas Alan didampingi si gadis kerudung merah beneran hehehe

    Jalan menuju hutan dengan daun2 kering apik bingits

    BalasHapus
  2. Kok aku malah kepikiran foto naik sepeda di sana ya buahahhahahah. Apik mas, teduh banget

    BalasHapus
  3. Wah, pohonnya tinggi-tinggi, jadi kesannya makin misterius. Cocok banget buat ambil foto dengan nuansa misterius--sebagaimana yang sudah dieksekusi dengan sangat baik di sini. Saya juga sangat senang karena sepanjang yang saya lihat di gambar-gambar pada tulisan ini, tidak ada sampah yang tampak. Lingkungannya terlihat sangat bersih. Daun-daun yang terserak alami justru menjadi latar bagi gambar yang makin cantik. Mudah-mudahan bisa kemari, hehe...

    BalasHapus
  4. Hutan Buper Sumber Manis tempat yang bagus ya. pohon-pohon membuat tampak indah. Apalagi ada warung-warungnya, saya kalau jalan-jalan enggak ada warung itu rasanya... Takut kelaparan tapi malas bawa makanan.

    BalasHapus
  5. Halo mas. Menyenangkan sekali bisa berkunjung ke hutan yang indah seperti itu. Segala penat lepas ya mas :)

    BalasHapus
  6. Waduh adem banget ini. Semoga selalu terjaga kebersihan dan kelestariannya. Para wisatawan harus sadar diri, mesti jaga kebersihan dimanapun berada. Nanti kalau ke BWI lagi mampir ah

    BalasHapus
  7. cie, siapa tuh Lan akhirnya si gadis berkerudung merah yang ketemu serigala, eh tukang poto :p kayaknya me time sambil gelantungan pake hammock dgn sajian warung sederhana itu asik juga yakk

    BalasHapus
  8. Kerudung merah, syantiiik..syahdu banget kak hutannya..

    BalasHapus
  9. jadi, siapakah gadis berkerudung merah itu?? uhuk.. *salahfokus*

    Btw, tempatnya asik yaa.. suka deh lihat pepohonan tinggi tinggi seperti itu
    *yang ini fokusnya benar*

    BalasHapus
  10. Maksudnya nuansa dan semesta mendukung di situ apa om? Kok pikiran saya kemana-mana ya. Ahahaha

    BalasHapus
  11. Judulnya mengingatkan pada cerita Hans Christian Andersen, gadis berbaju merah. Kalau hutan dengan gadis berkerudung merah, hutan tak sekedar hutan ya, tapi cantik untuk foto-foto Instagram :-)

    BalasHapus
  12. Penampakan Hutannya kok romantis banget?

    BalasHapus
  13. Adem banget nih suasananya, apik buat foto-foto ya pastinya :)

    Mudah-mudahan aja nanti kali tempatnya udah hits wisatawan yang dateng bs jaga kebersihan tempat wisata ini.. Biar cakep terus pemandangannya seperti yg di foto ini..

    BalasHapus
  14. kayanya emang pas banget kalo datengnya habis hujan ya. suasananya jadi lebih dramatis gitu yaaa hehe

    BalasHapus
  15. Ih keren ya pohon-pohonnya. Kaya di pilem-pilem gitu.

    BalasHapus
  16. Hutam berkerudung manis..
    Sekayak cocok untuk dijadikan judul film horor ya, mba.. Hehehe

    BalasHapus
  17. Tukang fotonya menjelma jadi serigala ga setelah ketemu gadis kerudung merah? :))
    Ngeliat foto-fotonya aku jadi pengen masuk hutan nih. Teduh banget. Lalu ingat sekarang Senin. Aaargh.

    BalasHapus
  18. Hutan pinusnya cakep, dan kesannya misterius. Langsung kebayang buat bikin foto ala-ala di situ deh...

    BalasHapus
  19. auranya magis ya, mas. bagai terhempas ke dalam kisah-kisah fantasi lord of the ring, atau harry potter, atau twilight. dan menyeruput secangkir kopi hitam panas di tepi sejuknya hutan itu, nikmatnya tiada tara...

    kenalkan, aku edward cullen. #eh

    BalasHapus
  20. jadi semakin bingung susun itinerary nya :))

    BalasHapus

Whatsapp Button works on Mobile Device only

Start typing and press Enter to search