Kesenian Pencak Sumping, Dusun Mondoluko Dan Kisah Dunia Persilatan Di Kabupaten Banyuwangi

Daftar Isi
Mencak Sumping
Rasanya seperti berada dalam suasana film kolosal dunia persilatan Indonesia seperti film wiro sableng, Jaka Tarub, Si Buta Dari Goa Hantu, dimana para pesilat dan pendekar hadir dalam satu tempat, duduk di meja panjang yang menghidangkan hidangan jajanan desa. Beberapa pendekar meletakan senjatanya diatas meja-meja tersebut.

Senjata di atas meja :D
Suasana tersebut terasa dalam Acara Mencak Sumping  yang merupakan acara puncak dari Syukuran Dusun Mondoluko, Desa Taman Suruh, Kecamatan Glagah, Banyuwangi.  Mencak Sumping merupakan salah satu Kesenian Pencak Silat (Mencak) asli Indonesia yang sudah melekat erat dalam kehidupan Suku Osing terutama di dusun Mondoluko. Saya rasa nama dusun Mondoluko  kesannya cukup Kolosal, ternyata mempunyai arti unik. Berasal dari dua suku kata yaitu Edo dan Luko. Edo yang artinya Ratu dan Luko artinya Tatu atau Luka, jika digabungkan Ratu yang terluka. Saya kurang paham siapa yang dimaksud dengan ratu, namun munculnya mencak silat di daerah dusun Mondoluko ini mungkin maksudnya untuk membela diri agar tidak terluka.

Saya bertemu Pak Asran, ketua dari Padepokan Sibagor, Padepokan persilatan yang ada di Dusun Mondoleko yang sudah berumur 70 tahun, dia menuturkan bahwa Mencak Sumping ini sudah ada sejak Buyutnya. Pada jaman buyutnya terdahulu adalah masa kita masih terjajah oleh VOC Belanda dan Jepang. Mencak Sumping ini tercipta untuk membela diri mereka dari kekejaman penjajahan VOC  saat itu sehingga tidak aneh jika saat ini hampir seluruh warga dari Dusun Mondoluko ini merupakan Pendekar atau Pesilat.

Mencak Sumping, bergulat gulung-gulung, yang kalah disuapui sumping
Ada cerita unik juga dari penamaan Mencak Sumping. Mencak yang berarti Pencak Silat dan Sumping adalah Makanan/Jajanan tradisional (Nogosari). Mencak Sumping terdapat pertunjukan silat yang mengadu ketangkasan dua orang pesilat, dimana ada gerakan saling bergulung-gulung dan yang kalah nantinya disuapin Makanan Sumping. Sumping tidak dibawa oleh kedua pesilat yang sedang beradu tangkas namun sudah dibawakan oleh teman-teman seperguruannya. Karena hal tersebut disebutlah kesenian pencak silat tersebut bernama Mencak Sumping.
kondisi dapur
pencampuran pisang dengan adonan

Memasak Sumping

Sumping yang siap di makan
Saya sempat diajak untuk melihat proses pembuatan Sumping (Nogosari) yang cukup unik dengan cara tradisional yaitu dengan menggunakan bara dari serabut kelapa. Mungkin karena proses pembuatannya ini saya merasa rasanya agak berbeda dari Sumping yang pernah saya makan dari daerah lain, atau mungkin juga karena penggunaan bahan keadaan pisangnya sudah matang tua.

Anak-anak dusun Mondoluko ujuk kebolehan
Acara Mencak Sumping berlangsung meriah, dihadiri oleh sekitar 50 padepokan persilatan seluruh kabupaten Banyuwangi dari daerah Licin, Banyuwangi bahkan sampai Srono. Setiap tamu yang hadir dipersilahkan ujuk kebolehan gerakan-gerakan silat andalannya. Berapa pun umurnya, apapun statusnya, semua boleh menunjukan kebolehannya, bahkan pak kelapa dusun Mondoluko pun ikut tampil. Penampilan jurus-jurus silat nantinya akan di kombinasikan dengan alunan musik tradisional dengan gending-gending lokal banyuwangi.

Saya membayangkan kedepannya desa ini menjadi desa wisata yang mempunyai potensi keunggulan desa sejarah dan desa pesilat dimana tamu yang datang kesini diantar diberi baju khusus khas suku Osing dan diantar menggunakan dokar melewati persawahan, jalan makadam menuju tempat latihan dari mencak sumping. Tamu tersebut diajarkan pembuatan Sumping dan memakan sumping yang mereka buat. Dan yang tak kalah penting diajarkan gerakan-gerakan dasar dari mencak sumping.

muda mudi dusun Mondoluko
kenduri-an, berdoa di makam buyut surat
Saya pun takjub dengan Dusun Mondoluko ini dalam menjaga adat, budaya dan kesenian yang diwariskan oleh nenek moyangnya. Mencak Sumping yang sudah melewati beberapa generasi mulai dari penjajahan VOC Belanda hingga sekarang ini. Semenjak dahulu, dari anak-anak mulai beranjak sekitar umur kelas 3 SD, orang tuanya mulai mengajarkan Mencak Sumping dengan harapan Mencak Sumping ini tetap lestari sampai nanti.


Tertarik datang ke Dusun Mondoluko ini?

23 komentar

Comment Author Avatar
2 September 2017 pukul 20.24 Hapus
Aku kok tertarik Ama Suku Osing ya, jarang ada suku asli di Jawa ya, biasanya org Jawa ya suku Jawa, di Banyuwangi ada suku tersendiri.
Comment Author Avatar
3 September 2017 pukul 14.26 Hapus
Wah, meriah juga ya, Mas, banyak juga kalau ada 50 padepokan pencak silat, aku pribadi belum pernah lihat secara langsung sih, penasarn juga pengen lihat dari dekat..he
Comment Author Avatar
4 September 2017 pukul 11.37 Hapus
Warna pakaiannya emg khas hitam ya 😓
Comment Author Avatar
5 September 2017 pukul 13.22 Hapus
dulunya seneng baju warna hitam paling :D
Comment Author Avatar
4 September 2017 pukul 15.12 Hapus
jadi salah fokus, malah pengen nyobain gmn rasa sumping itu :)
Comment Author Avatar
16 Oktober 2017 pukul 10.42 Hapus
hehehe klo di pasar lebih dikenal sama nama kue nogosari
Comment Author Avatar
5 September 2017 pukul 14.32 Hapus
Banyuwangi udah masuk travel wish list saya. Semoga kesampaian. Kata Sumping kalau di Bandung, artinya datang. Biasanya dipake dalam kata Wilujeng Sumping alias Selamat Datang.
Comment Author Avatar
16 Oktober 2017 pukul 11.18 Hapus
hehee iyaa,,beda daerah beda arti ya.. semoga kesampean ke banyuwangi
Comment Author Avatar
5 September 2017 pukul 14.38 Hapus
Gambar paling atas itu agak rapi ya pakaiannya untuk ukuran orang yang mau silat :)
Comment Author Avatar
16 Oktober 2017 pukul 11.19 Hapus
peserta undangan, trus mangajukan diri buat ujuk kebolehan :D
Comment Author Avatar
5 September 2017 pukul 15.39 Hapus
aku baru tahu lho nagosari itu nama lainnya sumping. ini kue di kota mana pun kayaknya ada ya.. biasanya makan ini aku comot pisang di dalemnya aja :D
Comment Author Avatar
16 Oktober 2017 pukul 11.20 Hapus
wahh sayang pdahal luarnya juga enak :D
Comment Author Avatar
6 September 2017 pukul 01.27 Hapus
Wah Banyuwangi ada kesenian seperti ini juga ya, Mas. Kalau aku singgah ke Banyuwangi ajak aku keling2 ya
Comment Author Avatar
6 September 2017 pukul 10.39 Hapus
Dan lagi2 gue terkesan sama seni tradisional di Banyuwangi dan Jawa Timur hehehe, in my wish list
Comment Author Avatar
6 September 2017 pukul 11.02 Hapus
sumping ternyata nama lain dr nogosari, hehe.. Unik ya dusun ini berarti, jadi penasaran
Comment Author Avatar
6 September 2017 pukul 16.29 Hapus
Aku baru tau ada yg namanya Mencak Sumping. Jadi penasaran pengen mengenal langsung Suku Osing
Comment Author Avatar
7 September 2017 pukul 21.50 Hapus
Nemu aja event dan tempat bagus untuk diliput euy. Dan aku tetep aja masih wacana mau jelajah Banyuwangi. Huh!
Comment Author Avatar
8 September 2017 pukul 09.15 Hapus
Unsur dasarnya pencak silat emang dasar seni bela diri asli Indonesia mungkin ya. Di tiap daerah hampir selalu ada dan beda2 nama
Comment Author Avatar
Anonim
24 September 2017 pukul 02.52 Hapus
wahhh adatnya masih terjaga banget ya walaupun sudah masuk ke generasi z , udah masuk sih... keren lah
Comment Author Avatar
15 Oktober 2017 pukul 12.59 Hapus
gak setiap saat ada ya mas?
Comment Author Avatar
16 Oktober 2017 pukul 10.41 Hapus
ada pas syukuran desa setempat,,atau pas ada acara2 desa
Comment Author Avatar
25 Februari 2020 pukul 22.15 Hapus
Alannobita ada kontak wa ?
Comment Author Avatar
9 Maret 2020 pukul 15.38 Hapus
bisa hubungi akun medsos yang ada di menu tentang saya