Sabtu, 28 Mei 2016

Sunrise di Pelabuhan Muncar, Banyuwangi dan Hiruk Pikuk Kesibukan Paginya

Sunrise Of Java, Muncar ^^
Muncar, kawasan pelabuhan perikanan terbesar di Banyuwangi bahkan mungkin di Jawa atau bahkan Indonesia. Menurut sumber yang saya baca, ada 500 ton ikan yang di Bongkar disini dan dibawa ke Industri Perikanan Setempat bahkan sampai dibawa ke Surabaya. Selain itu di Muncar terdapat banyak kapal-kapal Slerek yang merupakan kapal khas Banyuwangi yang bercorak unik serta Muncar masuk dalam Spot Lokasi Menikmati Matahari Terbit di Banyuwangi . Hal-hal tersebut yang membuat saya tertarik mengunjungi Muncar.

Jam 4 pagi setelah Subuh saya berangkat menuju Muncar dari Kota Banyuwangi dengan waktu perjalanan kira-kira 1 jam, sehingga saya sampai disana jam 5, melihat Sunrise of Java Banyuwangi, mengamati Hiruk Pikuk kesibukan Pagi Pelabuhan Ikan Muncar dan juga Keunikan Bentuk Kapal Slerek.

Rute Kota Banyuwangi – MuncarKota Banyuwangi ambil Jalan A.Yani ke arah selatan atau arah Lampu Merah Patung Kuda. Lalu ambil arah menuju Rogojampi – Kota Rogojampi- Lampu lalu lintas Tugu Rogojampi ambil lurus sampai pertigaan lampu lalu lintas  Srono ambil kiri – ikuti terus sampai di Tempat Pelelangan Ikan Muncar.
Becak Motor dan Becak Kayuh sudah menunggu Ikan Hasil Tangkapan Nelayan
anak-anak yg menunggu pagi
Hiruk pikuk sebelum sampai pelabuhan Ikan Muncar cukup ramai, beberapa motor membawa gerobak berisi mesin kapal untuk kapal kecil, mungkin mereka hendak melaut, beberapa motor dengan keranjang dan ember kosong yang saya ketahui mereka hendak membeli ikan dari nelayan langsung untuk di jual kembali. Pasar Muncar pun sudah mulai ramai, sabar agak sulit melewati kerumunan orang di pasar ini. Sesampai di Pelabuhan Ikan dan Pelelangan Ikan keadaan sudah cukup ramai, Becak beserta supirnya sudah berbaris antri menunggu nelayan datang berlabuh. Becak ini ternyata sudah mendapatkan tugas dari Pengepul Ikan untuk menjemput ikan oleh nelayan di kapal “A” untuk di bawah ke tempat pengumpulan, ditimbang lalu diantar ke tempat yang sudah dijanjikan atau ke Truk untuk di bawa ke tempat yang lebih jauh seperti Pabrik Ikan di Surabaya. Tidak hanya Becak, ibu-ibu dengan membawa ember berharap bisa membeli ikan yang ditangkap oleh nelayan dan dijual kembali. Ada pula Ibu dan anak yang terjaga dari subuh tadi menunggu Bapak yang hendak Pulang Berlayar.

Mataharinya nongol di balik Awan, Akhirnya 
Langit mulai menampakan sinarnya, mewarnai awan polos menjadi merah membara, membayangi kapal-kapal slerek menjadi siluet. Ada suara yang terdengar pelan seperti ini “Perahu ayah sudah sampai Sembulungan, sabar ya”. Sembulungan adalah Tanjung yang dilewati para perahu untuk mendarat di Muncar. Saya pun berkonsentrasi mengambil beberapa gambar karena warna merah mewarnai awan jedanya cukup sebentar. 

Tali sudah didapat dan diikat di dermaga, agar kapal tidak lari terbawa ombak
Saya memperhatikan ada kapal Slerek yang mendekat, gagah bentuknya. Ketika kapal slerek cukup dekat dengan dermaga bersandar, ada beberapa orang kuli angkut yang membantu membongkar ikan hasil tangkapan dari kapal menuju ke Becak. Mereka bahu membahu hingga ikan terakhir berhasil mereka angkat. Selanjutnya para nelayan mulai turun satu persatu, para ibu-ibu mulai mendekat menawar ikan yang dibawa oleh masing-masing nelayan. Tidak semua nelayan menjualnya, ada yang mereka bawa pulang untuk dimakan bersama keluarga. Saya mencoba melirik ibu dan anak yang sepertinya menunggu bapak nelayan, pas sekali anaknya sedang mencium tangan bapaknya, dan bapaknya memasang wajah lega diantara raut lelah dan kurang tidur. Sayang momen mendadak itu tidak bisa sempat diabadikan hihi.

Ibu-Ibu yang menunggu hasil tangkapan Nelayan
Kuli Angkut yang mengangkut Tangkapan Nelayan
Estafet hasil angkut kepada Becak- Becak
ini dia Ikannya :D.. sepertinya jenis Lemuru
Dari Mengunjungi Pelabuhan Ikan Muncar sedikit belajar Tentang Mencari Rezeki itu sudah dimulai ketika kamu membukakan mata. Belajar dari Nelayan bahwa perjalanan menuju rumah lah adalah perjalanan yang melegakan. Lega melihat raut muka anak dan istri yang telah menunggu pagi buta di Dermaga Pelabuhan.







nb: Tentang Kapal Slerek dan Keunikannya di Update Blog Selanjutnya ya ^^

3 komentar:

  1. Mas Alan, foto-foto sunrise bagus semua. Membaca kisah nelayan di Muncar ini jadi ingat suatu pagi di dermaga Kota Agung. Jadi tahu bahwa pekerjaan nelayan itu adalah pekerjaan tim. Dan panjang juga mata rantainya sampai akhirnya kamuke pengepul dan konsumen.

    BalasHapus
  2. Wah..waktu long weekend kemarin sempet mampir kesini. Kebetulan ada saudara di rogojampi. Cumi yang dijual gede gede ^.^ nice shoot kak

    BalasHapus
  3. pengen lihat sunrisenya di banyuwangi, hehehe,.. jadi engga usah jauh2 ke bali ;-)

    BalasHapus

Whatsapp Button works on Mobile Device only

Start typing and press Enter to search