Selasa, 24 April 2012

Mengunjungi Klenteng Tertua Jin De Yuan, Jakarta



Klenteng Jin De Yuan, salah satu dari beberapa klenteng tertua yang ada di Jakarta. Klenteng ini terletak di berada di kawasan Pecinan Lama, Glodok, Jakarta Barat. Untuk menuju ke sini, saya ditemani oleh teman-teman (Tyo, Venta, Aldi dan Empie) menaiki angkutan umum menuju kawasan Kota Tua Jakarta. Dari sana kita berjalan kaki sekitar 20 menit menuju kawasan pecinaan sembari menikmati keramaian kawasan Kota Tua di hari Minggu. Jika anda malas untuk berjalan kaki anda bisa mencoba menyewa jasa ojek sepeda ontel yang keberadaannya selalu ada di kawasan ini.
Sesampai di Klenteng ini, warna merah dan emas mendominasi penglihatan, yang merupakan simbol kemakmuran bagi etnis Tionghoa. Selain itu bau dupa pun tercium di area ini. Mula-mula klenteng ini disebut Guan Yin Ting [Kwan Im Teng] atau yang secara harafiah berarti Paviliun Guan Yin. Dalam perkembangannya hampir seabad kemudiankelenteng ini dirusak serta dibakar dalam peristiwa Tragedi Pembantaian Angke pada tahun 1740. Pada tahun 1755 seorang Kapiten Tionghoa memugar dan menamai kembali klenteng yang sempat dirusak itu dengan nama Jin De Yuan yang artinya "Kelenteng Kebajikan Emas”. 
Tak berlama-lama berdiri didepan klentengnya kami pun penasaran untuk melihat-lihat dan mengabadikan moment masyarakat Tionghoa yang sedang beribadah. Berikut hasil jepretanku:








memotret dan mengunjungi areal dalam klenteng ini dipersilahkan, pengunjung diharapkan tetap menjaga kesopanan dan tidak mengganggu jalannya peribadahan :)

5 komentar:

Whatsapp Button works on Mobile Device only

Start typing and press Enter to search