Selasa, 06 September 2016

Sejenak Menikmati Senja di Baron Techno Park, Gunungkidul, Yogyakarta

Menikmati Senja di Baron Techno Park

Setelah puas piknik seharian ke beberapa pantai di daerah Gunungkidul seperti Pantai Sanglen, Pantai Lolang, Pantai Sepanjang, kami mengakhiri kisah hari ini pada sebuah senja diatas bukit memandang lautan yang luas. Baron Techno Park namanya.

Baron Techno Park, sebuah lokasi diatas bukit sebelah barat pantai Baron yang dibangun menjadi pusat pendidikan pemanfaatan energi alam yang ada di sekitarnya menjadi energi listrik. Baron Techno Park sebenarnya adalah proyek lama dan 4 tahun silam nyaris saja saya mau melakukan penelitian skripsi disana :D. Dan setahun yang lalu akhirnya tempat ini dibuka dan bisa dikunjungi untuk pengunjung yang ingin menikmati alamnya maupun melihat-lihat peragaan pemanfaatan energi alam
Pemandangan dari atas bukit Baron Techno Park
Rute Menuju Baron Techno Park. Baron Techno Park terletak di Dusun Parangrucuk, Desa Planjan, Kecamatan Saptosari, Gunungkidul. Tempat ini ditempuh dari Kota Jogja sekitar 2 jam dengan menggunakan kendaraan pribadi. Rute untuk menuju ke Baron Techno Park dari kota Jogja cukup mudah, saya melewati jalur Alternatif ke pantai gunungkidul lewat jalan Imogiri Timur- ke arah Selopamioro – Jembatan Siluk lalu menaiki jalan berliku-liku menuju kecamatan Panggang, Gunungkidul – dari sini cukup ikuti petunjuk jalan ke pantai Baron atau bertanya ke pada warga karena beberapa persimpangan cukup mirip jika salah belok bisa nembus ke Pantai Parangtritis hehe. Nantinya sebelum memasuki penarikan tiket masuk akan ada pertigaan menanjak dengan papan petunjuk mengarahkan ke Baron Techno Park. Rute yang lebih mudah bisa melewati Jalan Wonosari-Bukit Bintang-Patuk-Rest Area Bunder, Hutan Wanagama-Kota Wonosari- dari kota Wonosari tinggal mengarahkan kendaraan anda ke jalan pantai Baron dan mengikuti petunjuk arah ke Pantai Baron. Setelah membayar retribusi arahkan kendaraan ke Kanan ke arah pantai Baron – Pertigaan Pantai Baron ambil lurus hingga menemukan pertigaan jalan menanjak dengan papan petunjuk jalan ke Baron techno park. (Tiket masuk ke Deretan Pantai Baron-Kukup-Drini dll jangan sampe hilang karena bisa digunakan untuk masuk kembali ke kawasan tersebut)
Pertigaan Tamjakan ke Baron Techno Park
Solar Cell
Sampai disana sudah sekitar jam 16:30, kami tidak sempat berkeliling melihat peralatan energi terbaharukan memanfaatkan energi alam, seperti Pembangkit Listrik Tenaga Ombak yang saya pikir alat ini cukup menarik, apalagi untuk pantai-pantai selatan ini mempunyai energi gerak yang cukup hebat. Peralatan yang terlihat adalah Solar Cell yang berjejer rapi di dekat sebuah bangunan, kemungkinan bangunan tersebut menggunakan listrik dari Solar Cell tersebut, yang paling mencolok mata adalah Kincir angin yang mengubah energi angin menjadi energi listrik. Melihat kincir angin ini saya langsung membayangkan Negeri Belanda berlatar perkebunan bunga tulipnya. Disebelah Kincir angin terbesar tersebut terdapat sebuah bangunan aneh, setelah diperhatikan ternyata adalah sebuah Jam Matahari yang nantinya bisa kita baca menggunakan bayangan dari “tanduk” jam matahari tersebut. Matahari sudah tidak terlalu kuat menyinari tempat kami berada karena terdapat awan yang cukup tebal menutupinya sehingga tidak bisa melihat jam matahari menunjukan arah waktu saat ini. Setelah melihat sekeliling secara sekilas, kami memilih berada ditepian jam matahari duduk memandang barat memperhatikan langit, memandang senja

Jam Matahari
Pada Senja ini, kami mengakhiri perjalanan piknik kami hari ini. Kami mengawali sebuah perjalanan dengan sebuah harapan dan hari ini rekan seperjalanan menemukan harapan mereka hari itu juga. Mba dwi berharap menemukan sebuah pantai bernama pantai lolang yang dicarinya sejak tahun lalu, hari itu akhirnya bisa menemukannya. Nove sedang mencari laut biru dengan pantai yang sepi dia menemukannya juga hari ini di pantai Sanglen dan pantai Lolang. Dan saya sendiri…, iya saya sendiri besok harus meneruskan perjalanan kembali ke Banyuwangi. Warna senja sudah mulai redup kami memutuskan kembali ke Kota Jogja via Jalur alternatif :)

anggap saja di Belanda :D :p
anggap saja di Belanda :D :p
Pemandangan Senja yang agak tertutup awan
pada sibuk mengabadikan senja :D

11 komentar:

  1. Oh itu namanya solar sel? Kok kemarin guide nggak menjelaskan biar kita kita nambah ilmunya wkwk

    Senjanya tetap mempesona apalagi jika bisa inframe berdua kaya begituh :')

    BalasHapus
    Balasan
    1. kkkk guidenya kan km kak, kita blm pernah kesini :D
      dan harusnya kemarin klo mau foto berdua bilang loh, kan bnyak orang disana

      Hapus
  2. dirimu skrg jatuh cinta ke senja ya mas? btw . ini k jogja kok diam2 sih. g bilang2 -___-

    BalasHapus
  3. Penasaran kamera yg dipake.. pinjem boleh? Haha

    BalasHapus
  4. Wah jogja puny spot wisata baru lagi nih ga sabar pengen explore jogja


    Salam kenal dr blogger ala2

    BalasHapus
  5. Naik kendaraan pribadinya mobil atau motor mas yg 2 jam itu?

    BalasHapus

Whatsapp Button works on Mobile Device only

Start typing and press Enter to search