Jumat, 28 November 2014

Serunya pendakian Lereng Gunung Tanggamus


Festival Teluk Semaka yang diadakan oleh Pemda Kabupaten Tanggamus membawa saya bersama teman-teman peserta Tour D’semaka menengok beberapa Potensi yang di miliki Tanggamus. Salah yaitu Lereng Gunung Tanggamus.

Gunung Tanggamus merupakan salah satu gunung yang terdapat di Provinsi Lampung. Lebih tepatnya gunung ini berada di Kabupaten Tanggamus yang merupakan kabupaten baru yang mekar dari Kabupaten Lampung Selatan. Tidak dapat dipungkiri Gunung yang memiliki ketinggian 2.100 Mdpl menjadi salah satu gunung favorit untuk di daki di wilayah Lampung karena keunikan yang dimilikinya. Jika kita mencapai puncak saat hari cerah, tidak hanya pemandangan perbukitan sekitar yang terlihat, teluk semaka dan laut lampung pun terlihat sangat jelas.

Teluk Semaka dari Batu Kramat
Lereng Tanggamus yang akan kami tuju yaitu berada di wilayah Hutan Lindung berbatasan dengan Pekon (desa) Sidokaton, Kecamatan Gisting. Perjalanan ke Sidokaton dari Kotaagung memiliki pemandangan yang tidak membosankan. Jika cerah kita bisa melihat gagahnya gunung Tanggamus dari jejauhan, belum lagi saat melewati daerah Batu Keramat kita bisa melihat birunya laut teluk Semaka.Udara dan suasana yang berbeda kami rasakan begitu menjejakan kaki di Sidokaton. Suasana desa yang asri dan pemandangan yang terlihat pemandangan pegunungan wilayah Lampung . Setelah menikmati suasana Sidokaton dan berkenalan dengan warga setempat, kami diajak berangkat ke lereng.

Kejutan Panitia  sampai pengalaman yang berkesan

Tour D’Semaka tujuan pertama menuju Lereng Gunung Tanggamus, kami pikir tujuan lereng Gunung Tanggamus yang dituju berdekatan dengan desa Sidokaton. Namun tanpa persiapan dan bekal kami diajak menyelusuri jalur pendakian Gunung Tanggamus menuju Basecamp Sonokeling, basecamp yang biasanya dijadikan tempat beristirahat para pendaki. Melewati kol warga, kami menelusuri jalan menanjak yang sepertinya tiada akhir itu. Yah, karena bersama-sama rasa lelah terkalahkan begitu saja, apalagi sepanjang jalan petik-petik buah papaya dan jambu kancing dari perkebunan warga. Buah pepaya yang dipetik bukan pepaya biasa, tapi buah pepaya buat pakan burung yang keras. amun karena mendaki gunung tanpa bekal, apapun bisa masuk perut :D

Sampai di tempat dimana semak belukar tumbuh begitu indahnya, kami pun berhenti disana, istirahat sejenak, menikmati suasana dan foto-foto. Karena cuaca cerah, disini kami bisa melihat gunung Tanggamus dan pemandangan pegunungan lampung serta daerah dibawah gunung dengan jelas. Setelah puas foto-foto, perjalanan dilanjutkan melintasi kebun kopi sekitar 500m dan akhir sampai ditujuan akhir kita, Basecamp Sonokeling.


basecamp sonokeling
Basecamp Sonokeling disebut demikian karena ada lokasi tersebut banyak tumbuh pohon Sonokeling. Di basecamp ini terdapat sumber air yang mengalir perlahan-lahan dari tebing. Air tersebut di tampung sehingga bisa digunakan oleh para pendaki ataupun orang yang berkemah di basecamp. Sayangnya di basecamp ini belum adanya pengolahan sampah yang baik, beberapa sampah berceceran membuat basecampe kurang enak dipandang. Saran dari saya, lebih baik dibuat satu atau lebih lubang penampungan sampah. Nantinya pada lubang tersebut sampah dibakar. Yah, lebih baik para pengguna perkemahan sendirilah yang membawa sampahnya kembali ke bawah dan dibuang ditempat semestinya.

suasana makan ditengah kebun kol (foto halim)
Perjalanan turun terasa cepat sekali, entah karena jalannya memang turun atau cuaca mulai mendung. Namun kami tidak dibawa pemandu menuju desa Sidokaton tapi diajak makan di tengah-tengah kebun kol, ini kejutan kedua dari panitia. Banyak tragedi dan cerita tak terlupakan di bagian makan siang ditengah kebun kol. Semua peserta tour D’semaka punya cerita masing-masing. Semua bermula dari hujan yang begitu saja datang hehe. Ada tragedi petai yang terinjak, kisah penyelamatan Iphone, bahkan sampai ada yang lanjut makan ditengah derasnya hujan :D.
ada yg tetap makan di derasnya hujan :D
Selesai acara melihat-lihat lereng Gunung Tanggamus, kami melanjutkan perjalanan menuju Air Terjun Way Lalaan I dan Way Lalaan II yang tersembunyi. Cerita Air Terjunnya saya muat di postingan setelah ini yak :)

12 komentar:

  1. Xixixi disinggung lg diaini kisah iphone dan pete :D jd kangennnn

    BalasHapus
    Balasan
    1. hehe itu kejadian yg g bisa dilupain ya mba :D

      Hapus
  2. Batu keramat itu yg mana, lan. Kok luput ya dari perhatian aku.

    BalasHapus
    Balasan
    1. mulai jalan yang kelak kelok itu,, sebenernya kalo dari kotaagung ke sidokaton liat kebelakang bisa liat laut mba hehe

      Hapus
  3. Besok2 kalau mendengar atau membaca tentang Gunung Tanggamus, aku pasti ingat cerita kita di sana :)

    BalasHapus
  4. jadi pengen ndaki gunung ki kak alan :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. sana kak,, gunung semeru katanya mau di taklukin hehe

      Hapus
    2. weleh kamu dulu kalau semeru kak

      Hapus
  5. Enak tuh mendaki bareng temen-temen :D

    www.fikrimaulanaa.com

    BalasHapus
  6. Mas kalo mau naik gunung tanggamus teriknya lewat mana ya n ada guide nya ga? Sya pengen bth kesana

    BalasHapus
  7. Saya sngt betah tuh dsna tmpt mertwa ku tinggal

    BalasHapus

Whatsapp Button works on Mobile Device only

Start typing and press Enter to search