Selasa, 23 April 2013

Tari Angguk, tarian khas Kulonprogo



Syair musik gabungan jawa dan arab, mengiringi beberapa gadis-gadis cantik berseragam warna dasar hitam, menarikan tarian Angguk.

Yogyakarta memang kaya budaya, salah satunya adalah tari Angguk yang merupakan tarian khas Kulonprogo. Tari ini muncul kira-kira jaman Belanda berkuasa. Tarian ini ada sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan setelah panen padi. Untuk merayakannya, para muda-mudi bersukaria dengan bernyanyi, menari sambil mengangguk-anggukkan kepala. Dari sinilah kenapa tarian ini dinamakan tari Angguk. Ada sumber yang mnyatakan bahwa gerakan tari Angguk terinspirasi dari gerakan serdadu Belanda dan busananya pun mirip dengan pakaian serdadu Belanda. Satu sumber juga menyebutkan tarian ini berasal pengembangan dari Tarian Dolalak Purworejo, Jawa Tengah yang masuk ke Kulon Progo sekitar pada 1950.

Waktu saya melihat tarian ini baru 2 kali, yaitu dalam acara sedekah laut dan pementasan seni tradisi di Pakualaman. Jika diperhatikan dalam satu tari Angguk menyajikan beberapa Tarian yaitu (1) tari ambyakan, adalah tari angguk yang dimainkan oleh banyak penari. Tarian ambyakan terdiri dari tiga macam yaitu: tari bakti, tari srokal dan tari penutup. (2) tari pasangan, adalah tari angguk yang dimainkan secara berpasangan. Tari pasangan ini terdiri dari delapan macam, yaitu: tari mandaroka, tari kamudaan, tari cikalo ado, tari layung-layung, tari intik-intik, tari saya-cari, tari jalan-jalan, dan tari robisari.

Busana yang dipakai oleh Tarian Angguk ada dua macam, yaitu busana untuk pengiring musiknya dan penarinya. Penggiring musiknya memakai busana baju biasa, jas, sarung, dan kopiah. Alat musik yang digunakan berupa kendang, bedug, tambur, kencreng, rebana 2 buah, terbang besar dan jedor. Sedangkan penarinya memakai baju berwarna hitam berlengan panjang yang dibagian dada dan punggungnya diberi hiasan-hiasan, celana sepanjang lutut atau atas lutut yang dihiasi dengan hiasan berwarna merah-putih di sisi bawahnya. Topi berwarna dasar hitam dengan pinggir topi diberi kain/benang berwarna merah-putih dan kuning emas. Bagian depan topi terdapat bulu-bulu berwarna merah yang katanya terbuat dari rambut ekor kuda atau bulu-bulu, selendang yang digunakan sebagai penyekat antara baju dan celana, dan kaos kaki selutut berwarna merah atau kuning.

Dulu tari Angguk ini sangat populer di Kulonprogo namun saat ini hanya terdapat beberapa kelompok tari Angguk salah satunya kelompok tari Angguk ini yang berasal dari Dusun Pripih, Kokap, Kulonprogo. Tari ini bisa dilihat saat ada acara hajatan, festival kebudayaan salah satunya gelar tari yang dilaksanakan tiap 2 minggu sekali di Puro Pakualaman.


Semoga tari Angguk tetap lestari :)

7 komentar:

  1. lama ga nonton tari ini..
    kalau diliat di tipi2 daerah masih sering ditampilkan ya :)

    BalasHapus
  2. tarian yg sering ditampilkan pd beberapa perhelatan hehe
    cukup menarik :)

    BalasHapus
  3. terakhir lihat pas acara nasi bungkus di Malioboro

    BalasHapus
  4. Yang Dari Desa Pripih Kokap Kulon Progo Grupnya Bernama Sri Panglaras...Pernah Lihat 2 Kali Di Dusun Karangasem Caturtunggal Depok Sleman Dan Dusun Tangkisan 1 Kulon Progo......

    Kebetulan Rumah Mertua Saya Berada Di Tetangga Desa Pripih.....Yaitu Di Dusun Kadigunung,Hargomulyo Kokap Kulon Progo

    BalasHapus
  5. Youtubenya

    http://www.youtube.com/watch?v=5Y5wJEo-gJM

    http://www.youtube.com/watch?v=RbdRwrzBkCI

    BalasHapus
  6. Angguk = Dolalak Purworejo.
    Dan Dolalak sudah dipatenkan milik Purworejo sesuai dengan isi piagam, penetapan hak paten tari dolalak itu berdasarkan UU No 19 tahun 2002 tetang Hak Cipta. Hak paten tari dolalak itu telah diusulkan sejak tanggal 26 Mei 2008 dengan nomor C09200800011. Musiyah, warga Sejiwan Lor RT 01 RW 01, Desa Trirejo, Kecamatan Loano juga tercantum sebagai pencipta.
    Di Purworejo bagian pesisir biasa disebut Jidur, kalau bagian utara yang berbukit-bukit biasa disebut Angguk, dan pada umumnya disebut Dolalak.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tapi menurut data sejarah yang ada di Belanda, embrio Angguk itu tumbuh di Kulonprogo

      Hapus

Whatsapp Button works on Mobile Device only

Start typing and press Enter to search